|
Sinopsis Buku: "Perkembangan politik yang berakhir dengan kekacauan demokrasi yang berakhir dngan anarki, membuka jalan untuk lawannya : diktator." (MOHAMMAD HATTA : dalam " Demokrasi Kita:, 1960)
Kebebasan politik dan demokratisasi setelah reformasi ternyata disertai dengan kekecewaan besar terhadap para politisi dan partai politik. Akhir-akhir ini kita mendengar cibiran publik terhadap partai-partai politik : intrik internal, korupsi di kalangan eksekutif maupun legislatif serta kurangnya kepedulian elemen partai terhadap kepentingan rakyat banyak. Bahkan sejumlah kalangan telah mendengungkan kerinduan kembali kepada era Soeharto, era kediktatoran. Buku ini merupakan gabungan antara analisis, deskripsi empiris, observasi pribadi dan sedikit latar belakang teoritis untuk menelaah posisi PAN dalam kancah transisi demokrasi di Indonesia. Tidak berlebihan jika meningkatnya kualitas PAN akan mendorong lebih jauh lagi proses reformasi di Indonesia, yang belum sepenuhnya tuntas, dan, sebaliknya, merosot kualitas PAN akan dicibirkan sebagai kegagalan reformasi. Sebagai salah satu deklarator PAN, Fatwa merasa terpanggil untuk melakukan ini demi menemukan beberapa pokok pikiran, bahkan langkah yang lebih nyata, untuk meningkatkan kualitas partai politik, khususnya PAN, dalam rangka melayani konstituen lebih baik lagi. Resensi Buku:
Buku Sejenis Lainnya:
![]() Advertisement |