|
Sinopsis Buku: Pernahkan kamu mendengar teori turbulensi? Bahwa kepak sayap kupu-kupu di Kirgistan dapat menyebabkan badai di Pantura? Artinya, semesta ini semuanya saling berhubungan, berkaitan satu sama lain. Bermula dari sebuah e-mail, Horizon Shanti mendapati dirinya bukanlah siapa-siapa, bahkan juga untuk dirinya sendiri. Sebuah ruang di otak kanannya memberi sinyal, Senja-laki-laki yang baru ditemuinya itu-bisa diandalkan.
Senja tak pernah mengenal Santi sebelumnya. Namun, saat Shanti datang kepadanya, ia pun berharap mendengar sebuah akhir cerita bahagia. Hanya satu jalan yang tak bisa kau tempuh, hanya tepian langit. Pencarian menemukan kehilangan itu pun dimulai. Pencarian yang mungkin membuat mereka menyesal karena memulainya. "Ada banyak hal di kisah ini sehingga mungkin enggak banyak orang- selain wartawan- yang bisa bertahan di pelana ketika kuda itu berjingkrak liar." -Bubin Lantang, penulis novel Kisah Langit Merah dan novel serial Anak-anak Mama Alin Resensi Buku:
![]() ![]() ![]() ![]() ![]() oleh: ahmed Ceritanya dimulai ketika Horizon - Santi menerima email dari seseorang yang bernama Tepi Langit, saat itu pula drama kehidupanya di mulai, ternyata ia hanya seorang anak angkat, walaupun keluarganya sekarang menyayanginya dengan tulus, Santi tetap memutuskan mencari jati diri orang tuanya dan jati dirinya sendiri. Sampai akhirnya Horizon- Santi bertemua dengan Senja, seorang kuli tinta, yang berkutat mencari berita "kami ini para pemburu drama" , Senja di tugaskan Santi untuk mencari kabar berita tentang kedua orang tua kandungnya. cerita berkutat pada kehidupan Santi yang memilih menjadi petugas kebersihan pesawat udara, dunia Santi seakan berubah 360 derajat dari yang tinggal di rumah mewah sampai akhirnya menetap di sebuah losmen kecil, merasakan getir getir kehidupan, "Aku pengin ngerasain sebagai orang lain, orang yang ada dibawah dagu orang lain. Aku memilih menjadi cleaning service juga karena itu. Supaya besok-besok, bagaimanapun bentuk hidupku, aku tahu gimana rasanya" Serta cerita kehidupan Senja, yang penuh cerita jurnalisme (si penulis kameramen news di sebuah TV swasta)yang tidak terungkap oleh media, dari muali GAM, Teror BOM, Kisruh pemerintahan . Cerita - cerita kekerasan di Republik ini, yang tanpa di sadari memang seakan-akan sengaja dipelihara untuk kebutuhan "makan" orang-orang tertentu. Dan bagi kita cerita-cerita kekerasan yang terjadi hanya sekedar pelengkap tugas kliping sekolah. "di negri ini selain pohon jamur dan jengkol :), kekerasan juga tumbuh dengan subur" Mencari Tepi langit memang tak lebih tentang cerita dua manusia kehilangan dan kemudian mencarinya, mencari identitas diri, mencari orang-orang yang disayangi, Santi yang kehilangan kedua orang tua kandungnya, Senja yang ternyata juga merasakan duka dari kehilangan adik yang disayanginya. Tanpa kita sadari memang, pada satu titik akan mulai terbangun jarak antara kita dan orang yang kita sayangi, entah karena proses pendewasan, entah pilihan hidup, entah karena apa. "Waktu berubah dan kita pun ikut berubah di dalamnya." "Jadi kalau aku sudah berjanji padamu, pasti akan kutepati. Jangan takut. Eniwei, apa kabarmu?. lusa aku pulang. Ada banyak cerita untuk mu nanti. Oya, boleh aku bilang kangen kamu ?" hal. 96 Siapkah Santi dan Senja menerima kenyataan dari proses pencarian apapun hasilnya. "Kalau memang sudah waktunya berhenti, ya berhenti. Kenapa harus ngotot? Sehari-hari, hidup kita ini sudah cukup dengan persoalan dengan sesama manusia, janganlah ditambah dengan prasangka buruk kepada Allah juga". seperti yang tertulis pada sampul buku "karena satu dari setiap luka membawamu bertemu cinta" :) saya tak pandai membuat resensi, tp ini buku bagus :P -ahmed- bekasi, 9 Agustus 2011 pada sebuah proses pencarian ![]() Buku Sejenis Lainnya:
![]() Advertisement |