|
Sinopsis Buku: Saya suka orgasme. Bagi saya, orgasme adalah salah satu anugerah terbesar dari Tuhan untuk umat manusia. Ketika disambut dengan rangsangan yang tepat, hasrat lama-kelamaan akan mencapai ledakan kenikmatan yang menjalar dari kelamin, panggul, punggung, hingga ke kepala. Saya membayangkan ledakan orgasme itu seperti gambaran teori "the big bang" dalam proses terciptanya alam semesta.
Ternyata tidak semua perempuan dapat mengalami orgasme. Menurut Kompas.Com, 17 Juni 2009, "75 persen laki-laki selalu mencapai orgasme saat melakukan hubungan intim, sedangkan wanita yang dapat meraih kenikmatan puncak hanya 29 persen!" Mengapa jumlah perempuan yang mencapai orgasme begitu rendah dibandingkan laki-laki? Untuk mencari tahu mengapa banyak perempuan tidak orgasme, saya membuat sebuah proyek pribadi. Proyek ini saya sebut The 'O' Project alias The Orgasm Project! Tujuannya agar setiap perempuan tahu apa itu orgasme, bagaimana mendapatkannya, dan membuat keputusan yang bertanggung jawab berdasarkan pengetahuan tentang orgasme yang utuh dan kritis. Dalam konteks budaya patriarki, tidak mudah bagi perempuan untuk bicara mengenai hasrat dan kenikmatan seksual. Hanya milik laki-laki, tabu bagi perempuan! [...] Buku The Orgasm Project ini mengajak kita untuk membongkar tabu-tabu itu, bahwa desires bukan hanya milik laki-laki, namun juga perempuan. Bahwa orgasme bukan hanya hak laki-laki untuk mendapatkannya, namun juga hak perempuan. - Lola Amaria (akrotris, sutradara, dan pduser film) Buku yang luarbiasa penting untuk dibaca generasi baru di negeri tercinta ini. Semoga manusia Indonesia, perempuan dan laki-laki (regardless of their sexual orientation) bisa saling berdampingan, saling menghormati hak 'hidup' dan indahnya orgasme. - Nia Dinata (sutradara dan produser film) Sebuah tema yang sangat urgent da serius disampaikan dengan bahasa yang terasa akrab dan informal membuat buku ini enak dibaca. Saya membacanya dalam satu kali duduk. - Ria Irawan (aktris dan presenter) Ini buku penting. Firli berani membangun contoh bagus pendekatan feminis terhadap seksualitas, khususnya seksualitas perempuan. Saya kira buku ini akan mendobrak kekeluan banyak feminis membicarakan seksualitas. - Rachland Nashidik (pembela hak asasi manusia) Resensi Buku:
Buku Sejenis Lainnya:
![]() Advertisement |