|
Sinopsis Buku: Sedikit sekali tokoh perempuan dalam Petualangan Tintin. Karena ia menulis terutama untuk anak-anak, Herge merasa petualangan yang kasar dan penuh jatuh-bangun bukan tempat bagi "makhluk cantik" yang sangat dikaguminya itu.Lagi pula, tidak ada waktu untuk kisah cinta. Memang ada peran-peran kecil untuk tokoh perempuan, kemunculan-kemunculan singkat yang digambarkan dengan indah oleh sang seniman yang memiliki pekerjaan sampingan membuat ilustrasi-ilustrasi fashion untuk surat kabarnya.
Tapi saat mengerjakan petualangan yang kedelapan, Herge merasa perlu menciptakan tokoh perempuan: Bianca Castafiore, prima donna assoluta sang wanita utama, bukan saja di gedung opera La Scala, Milan, tapi dalam petualangan-petualangan yang semakin berkembang. Sejak kemunculan pertamanya yang terbatas tapi berisik dalam Tongkat Ottokar, Bianca Castafiore menjadi kekuatan feminin yang tak bisa diabaikan dalam petualangan-petualangan selanjutnya: sombong tapi menarik, tak terduga, kadang histeris, tapi lebih penting lagi, setia dan berani. Dipengaruhi Maria Callas yang menjadi sensasi pada tahun 1950-an, dia glamor dan kondang. Dalam Tintin dan Picaros, bukan saja Bianca tampil menarik simpati, aia juga lebih menarik daripada Peggy Alcazar yang jelek dan kasar. Meskipun, sayangnya, Kapten Haddock tidak bisa dihitung sebagai salah satu kekasihnya, si burung bulbul dari Milan berhasil menarik perhatian, bahkan cinta, dalam hati Profesor Lakmus, yang dinyatakan sang profesor dengan menciptakan jenis mawar baru dan menamakannya: Bianca Resensi Buku:
Buku Sejenis Lainnya:
Advertisement |