|
Sinopsis Buku: Tintin membuat semua orang kagum karena tahan banting. Meskipun menghadapi rintangan berat dari para musuh dan penghalang, reporter yang cerdas ini terbukti tak terkalahkan dan dapat dianggap tidak bisa mati. Sir Arthur Conan Doyle tidak bisa membunuh pahlawannya, Sherlock Holmes, demikian pula Herge tidak bisa menghentikan langkah Tintin---meskipun sang reporter terjebak bahaya besar dalam gambar-gambar terakhir Tintin dan Alpha Art yang tidak selesai.
Mulai dari awal yang ragu-ragu dan sederhana pada bulan Januari 1929, Tintin menundukkan panggung dunia. Presiden Prancis Charles de Gaulle pernah mengatakan Tintin adalah "satu-satunya rival internasionalnya". Mulai sebagai remaja Belgia dengan latar belakang kepanduan yang ingin mengenal dunia dan memperbaikinya, Tintin dengan cepat menjadi figur internasional, inspirasi bagi generasi muda di seluruh dunia, tanpa memandang perbatasan negara atau budaya. Banyak yang menduga bahwa setelah kematian Herge pada Maret 1983, dan keinginannya bahwa tanpa dirinya tidak boleh ada petualangan Tintin yang baru, sukses fenomenal sang reporter selama lima puluh tahun sebelumnya akan memudar sejalan dengan waktu. Mereka pikir Tintin telah lelah, sama seperti Herge yang capek menghadapi penyakit dalam beberapa tahun terakhir hidupnya. Tapi mereka salah. Tintin terus berlanjut, petualangannya terus dibaca semakin banyak orang dalam semakin banyak bahasa---jumlahnya luar biasa, yaitu lebih dari 200 juta kopi buku terjual dalam lebih dari 60 bahasa. Sepertinya Tintin akan sama populernya pada abad ke-21, seperti pada abad ke-20. Resensi Buku:
Buku Sejenis Lainnya:
Advertisement |