|
Sinopsis Buku: Kalau ada pertanyaan yang agak aneh seperti: "Mana yang lebih dulu lahir, teori ekonomi atau praktek ekonomi alias bisnis dulu?" Maka saya sepakat dengan Anda yang akan menjawab bahwa praktek ekonomi alias bisnislah yang lebih dahulu dilahirkan. Bila demikian, maka bagi kita yang pelaku bisnis tentu saja berhak untuk melahirkan teori-teori ekonomi, sebagaimana ilmuwan ekonomi berhak berbisnis. Tapi sayangnya ilmuwan ekonomi alias ekonom amat jarang yang pintar bisnis alias mempraktekkan ilmu ekonominya. Jadi, siapa yang lebih unggul sekarang?
Begitu pun dalam perspektif ilmu ekonomi tanah perkotaan, sistem kota-kota lahir, tumbuh dan berkembang menjadi besar justru berkat pelaku bisnis pada bidang properti atau real estate ketimbang peran konsep teoritis para ahli ekonomi. Oleh karena itu, sebelum kita berbicara mengenai teori dan praktek mengenai teknik-teknik atau metoda-metoda penaksiran harga tanah perkotaan, sebaiknya kita pun memperluas perspektif kita mengenai sejarah pertumbuhan dan perkembangan kota (yang disajikan dalam Bab Tiga buku ini). Alasan lainnnya adalah, harga tanah di perkotaan terjadi dan berkembang sejalan dengan tumbuh dan berkembangnya kota di mana bidang-bidang tanah itu berada. Selain itu motif orang memperlakukan bidang-bidang tanah sebagai komoditas ekonomi selain sebagai modal sosial perlu kita pahami juga. Walaupun demikian, pendapat berikut akan lebih menyejukkan kita ketimbang pertanyaan tadi: Teori ekonomi dan praktek ekonomi alias bisnis itu bagai dua dunia yang paralel serta amat erat kesalingtergantungannya. Analog dengan hal tersebut, maka sejatinya nilai atau harga tanah perkotaan pun berjalan secara paralel dan interdependensi dengan pertumbuhan/perkembangan kota-kota. Oleh sebab itu isi buku ini mencoba sekuat tenaga untuk tidak melahirkan kesan menggurui para ekonom ataupun pebisnis pada bidang properti atau real estate. Lagi pula, jangan-jangan penulis dan Anda sebagai pembaca pun terhubungkan satu sama lain oleh bidang-bidang perhatian yang juga paralel: penulis hanya menulis apa yang dirasa penulis perlu ditulis dan Anda sebagai pembaca hanya membaca apa yang Anda rasa perlu dibaca dari buku ini. Untuk sebuah keyakinan itulah, maka penulis akan amat senang menerima kritik dan saran dari Anda. Resensi Buku:
Buku Sejenis Lainnya:
Advertisement |