|
Sinopsis Buku: �Selama ini kamu selalu merasa yang terkuat! Tapi se-karang�kamulah yang terlemah!� Ia memukul bagian kepala dan menyusul dua pukulan. Sarmun yang tidak berdaya terus mundur. �Ini untuk semua korbanmu!!� Dia menusuk bagian perut. �Ini untuk semua saudaraku.� Gun kembali menusuk. �Dan yang ini yang TERAKHIR! Untuk RATIIIH!!!� Tusukan itu mendarat tepat di ulu hati. Iblis itu menjerit sekuat tenaga, sampai pita suaranya putus. Teriakannya lebih keras membelah sunyi malam. Te-riakannya menggema ke seluruh pelosok Jeruk Legi. Gun mencabut linggisnya, membantingnya, kemudian memungut pedangnya. �Tamatlah riwayat hantu Jeruk Legi. Selamat tinggal, hamba iblis!� Dengan segenap keberanian yang masih dimiliki, dia menusuk punggung dua kali, namun setan itu tidak bergerak sedikit pun lagi. Gun menendang bagian pinggang, dan ia tetap tidak bergerak. Begitu mengerikan dan mendebarkan kejadian-kejadian penuh petaka dalam hidupnya. Orang-orang ter-cintanya satu demi satu direnggut laknat dari Jeruk Legi itu. Malam kian tua dan keriput, Gun sudah siap ke alam mimpi, namun matanya membentur foto Lilis di atas meja. Foto itu diambilnya, ditatapnya wajah wanita pujaan hati-nya itu. �Selamat jalan, Lilisku tersayang. Selamat ber-bahagia untuk selamanya.� Dan tiba-tiba.... Resensi Buku:
Buku Sejenis Lainnya:
Advertisement |