|
Sinopsis Buku: Peran seorang istri dalam kehidupan suami, layaknya BBM mengalirkan energi untuk menggerakkan mesin. Tetapi, cobalah ganti dengan air, maka segala bentuk mesin tidak akan berjalan sebagaimana mestinya.
Tias Tatanka, istri Gola Gong menyadari betul, cara pandang, reaksi, dan pilihan-pilihannya sebagai seorang istri, hanya akan ada jika ditopang oleh kecerdasan dan kearifan. Pemikiran itulah yang mendorong Tias untuk mengumpulkan kelumit-kelumit cerita tentang dirinya dan beberapa Muslimah lainnya yang berusaha tegar dalam perjalanan panjang bernama pengabdian. Tias Tatanka: istri penulis Gola Gong, berusaha memahami dinamika berpikir suaminya yang merdeka, dan tetap setia mendampinginya ketika sakit mendera. Indah Inu Kencana: membagi perannya sebagai istri yang tegar ketika teror memburu suaminya, Inu Kencana Syafilie, saat banyak pihak merasa terganggu oleh sepak terjang Inu membongkar berbagai kasus di Kampus IPDN. Nunung Nurdjanah: tetap tabah ketika suaminya, AM Fatwa terus-menerus menjadi target politik berbagai pihak yang tidak menyukainya. Belasan tahun suaminya hidup sebagai tapol, sedikitpun ia tidak mengendurkan cintanya sebagai istri. Tami "Pepeng": perawat terbaik bagi suaminya, Ferrasta "Pepeng" Soebard, ketika komedian ternama itu ambruk diserang multiple sderosis. Dengan canda dan optimisme, ia membuktikan bahwa cinta sungguh bertenaga. Bersama dengan Muslimah-Muslimah lainnya, mereka akan membagi kisah luar biasa kepada kita. Aliran energi cinta powerful yang akan membuat kita semakin bangga menjadi seorang Muslimah. Resensi Buku:
Buku Sejenis Lainnya:
Advertisement |