|
Sinopsis Buku: Bersitatap secara langsung dengan Baitullah, Rumah Allah Swt.? Menyaksikan kemegahan fisik Masjidil Haram, keriuhan para jamaah yang khusyuk bertawaf, bershalat, berdzikir, mengaji, memandangi Ka’bah, bersa’i, atau bertahallul? Kemudian, saat berpindah ke kota Madinah, bisa menyaksikan kemolekan Masjid Nabawi yang sangat rapi dan bersih, menikmati kesejukan di seantero Raudhah yang laksana sebuah taman di antara taman-taman surga, lalu bernapak tilas ke berbagai saksi sejarah perjuangan Rasulullah Saw. dalam menegakkan keimanan, keadilan, dan cinta sesama?
Subhanallah...itulah masa-masa paling menakjubkan dan mendebarkan dada setiap muslim/muslimah kala memperoleh kesempatan berziarah ke Mekkah dan Madinah untuk menunaikan ibadah haji atau umrah. Detik-detik kesahduan ruhani yang selalu meledakkan rindu, “Kapankah momen indah itu kan terulang lagi...?” Pembaca, inilah memoar reflektif atau diari inspiratif bagaimana rasanya berkesempatan berkunjung ke Baitullah, menunaikan ibadah haji dan umrah, beserta segenap perjuangan, kegigihan, dan kelezatannya. Sebuah “bacaan curhat” seorang wanita yang telah berhaji, yang amat jujur, kadang sangat emosional, mendayu-dayu, lantaran jiwa begitu sempurna didera CINTA BAITULLAH! Resensi Buku:
Buku Sejenis Lainnya:
![]() Advertisement |