|
Sinopsis Buku: Krisis keuangan yang beberapa kali terjadi, dan yang terakhir (2008) menjelma menjadi krisis ekonomi dunia, telah membuat perusahaan-perusahaan raksasa era old economy mengalami stagnasi. Bahkan ada berakhir dengan kebangkrutan. Lehaman Brothers Inc., dan General Motor hanyalah dua contoh saja.
Sebaliknya, IBM yang sempat menjual divisi hardware PC-Think Pad-kepada Lenovo, justru bisa membalikkan posisinya dari pecundang menjadi pemenang: The Big Blue`s membukukan rekor kinerja keuangan terbaiknya. Mengapa itu bisa terjadi? Menurut alamarhum Peter F. Drucker, bukan karena para CEO perusahaan-perusahaan hebat itu kurang perform dalam mengatasi krisis. Bukan pula karena mereka salah melakukan tindakan, justru sebaliknya mereka sudah melakukan hal yang benar, tetapi tidak membuahkan hasil. Mengapa paradox ini terjadi? Asumsi tentang bagaimana organisasi dibangun dan bagaimana dijalankan tidak lagi cocok dengan kenyataan mutakhir. Drucker menyebut asumsi itu sebagai teori bisnis perusahaan (company theory of the business). IBM berhasil membuat teori bisnis baru dengan mengadopsi model bisnis multipurpose product. Di level domestik, Zyrex-merek PC lokal-mampu bersaing dengan raksasa hardware komputer kaleber dunia seperti DELL, Toshiba, Acer dan yang lainnya. Model yang dipakai sebagai keunggulan bersaing zyrex adalah lobalisasi-merek lokal yang diimejkan global. Jelaslah, untuk mendapatkan keunggulan bersaing di era new economy dewasa ini model-model bisnis baru (new business model) menjadi titik sentral. New bunsiness model ini bisa diadopsi oleh perusahaan-perusahaan yang sudah eksis untuk memperbaiki cara-cara kerjanya, maupun menginspirasi perusahan-perusahaan yang akan lahir. Bagaimana pebisnis Indonesia menghadapi krisis finansial global? Resensi Buku:
Buku Sejenis Lainnya:
![]() Advertisement |