|
Sinopsis Buku: �Journalist ada satoe toekang gembreng, satoe censor, satoe adviseur, satoe regert dari keradjaan, satoe pendjaga dari kebangsaan. Soerat kabar jang merdika ada lebih ditakoetin daripada seriboe bajonet jang tadjem.�
Surat kabar Pertja Selatan adalah salah satu tipikal pers yang kritis terhadap penindasan kolonial pada zamannnya, dan konsisten menyuarakan rasa dan sikap nasionalisme kebangsaan. Studi Basilius Triharyanto ini menunjukkan kegigihan dan jatuh-bangun Pertja Selatan berikut para awak redaktur dan jurnalisnya di tengah gempuran bayonet dan intimidasi kaum penjajah, baik Jepang maupun Belanda. Lewat Pertja Selatan, kita diajak menelusur sejarah perjuangan kebangsaan di luar Pulau Jawa. Resensi Buku:
Buku Sejenis Lainnya:
![]() Advertisement |