|
Sinopsis Buku: Susilo Bambang Yudhoyono dan Boediono resmi dilantik sebagai Presiden dan Wakil Presiden masa bakti 2009-2014. Seperti diketahui, perjalanan Boediono menuju tampuk pemerintahan tak semulus yang dibayangkan. Sosok dosen yang dikenal sederhana ini melangkah pelan namun pasti, meski banyak orang menundingnya sebagai operator Neoliberalisme/IMF di Indonesia. Menanggapi tudingan minor itu, Boediono menjawabnya dengan kalem,"Saya ini dari universitas ndeso, mosok cocok sebagai neolib?"
Kontorversi antek Neolib belum mereda, Boediono kembali dihujani tuduhan yang mengancam reputasi berikut kredibilitasnya sebagai ekonom bertangan dingin. Mantana Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Indonesia ini disebut-sebut punya keterlibatan dalam kasus BLBI dan skandal Bank Century. Terang saja, semua tundingan itu ibarat tamparan keras yang mendarat di pipinya. Kendati rumor itu jelas-jelas menyudutkan dirinya, namun tetap saja, Boediono pantang memasang nada tinggi. Ia hanya melempar senyum dan menjawab dengan santun,"Saya berharap semua pihak memegang asas praduga tak bersalah." Boediono mengaku selama berkarir, tak pernah mengambil sesen pun yang bukan menjadi haknya. Sebagai wakil presiden, terang saja tantangan dan tanggung jawab yang dipikulnya pun semakin menggunung. Pekerjaan rumah terkait perbaikan ekonomi rakyat sudah menumpuk dan berserakan di meja tugasnya. Kini, saatnya, Boediono membuktikan kompetensinya sekaligus citranya sebagai ekonom yang peduli pada rakyat dengan mengusung platform ekonomi kerakyatan. Selamat bertugas Pak Boed! Resensi Buku:
Buku Sejenis Lainnya:
Advertisement |