|
Sinopsis Buku: Bocah pemburu itu bernama Su. Kisah ini terjadi pada masa sekitar awal abad 20, ketika Belanda masih bercokok. Kakeknya yang ke�turunan senopati kerajaan Mataram melatihnya sejak ia berumur 5 tahun.
Sang kakek paham dengan benar bahwa ia harus mempersiapkan si bocah meng�hadapi perang besar. Perang dalam arti beragam. Ber�perang secara fisik me�lawan musuh bangsa. Berperang dalam pe�nguasa�an pengetahuan modern. Berperang jangka pendek. Berperang jangka panjang. Bekal terbaik bagi si bocah adalah mengajarinya dengan ajaran nenek moyang. Kebudayaan kuno yang telah berurat-berakar. Ke�budaya�an leluhur. Dengan demikian, ia tidak akan pernah lupa jati dirinya. Akarnya. Tempat�nya berasal. Novel sejarah ini ditulis sebagai dedikasi kepada ribuan rakyat Indonesia yang menyerahkan jiwa raganya dalam perjuangan bersenjata melawan penjajah sepanjang sejarah pada abad-abad lalu. Khususnya untuk memperingati pengorbanan rakyat kampung-kampung Surabaya yang berjumlah kurang lebih dua puluh ribu yang secara heroik berkorban melawan mengangkat senjata. Resensi Buku:
Buku Sejenis Lainnya:
Advertisement |