CATEGORY

Damainya terang tak lagi bersinar. Kegelapan berangsur datang untuk menguasai dunia. Perang akan segera datang. Mengubah suasana tenang menjadi mencekam.

Peperangan antara Kuil Xar dan Vichattan berhadapan dengan Kuil Kegelapan nampaknya sudah tidak bisa lagi dihindari. Pasukan Kegelapan mulai mendekati Desa Cimea. Sementara itu, pasukan Xar dan Vichattan yang telah mengetahui gelagat tersebut mulai mengungsikan penduduk dan berjaga-jaga.

Sayangnya, perang di antara mereka kali ini tidak seimbang. Pasukan Xar dan Vichattan tidak lagi didukung kekuatan Cahaya yang telah hilang seiring hancurnya Kuil Cahaya tujuh tahun yang lalu. Satu-satunya cara untuk mengimbangi mereka adalah dengan membangun kembali Kuil Cahaya.

Namun, untuk membangun kembali Kuil Cahaya tidaklah mudah. Hanya orang terpilih saja yang dapat membangkitkan Kuil Cahaya. Orang-orang yang merupakan ahli waris dari Kuil Cahaya.

Beruntung masih ada Darlin, Gerome, Kara, dan Antessa. Mereka adalah empat orang ahli waris Kuil Cahaya yang ditunjuk oleh roh Cahaya masa lalu. Tapi, penduduk Xar dan Vichattan tidak ada yang percaya mendengar hal itu.

Bagaimana mungkin anak kecil seperti mereka bisa menyelesaikan tugas seberat ini? Mau tidak mau, mereka harus menerima kenyataan itu demi membangun kembali Kuil Cahaya dan mengalahkan Kegelapan. Akankah mereka berhasil melewati semua cobaan ini?

Temukan jawabannya dalam buku Xar & Vichattan Tahta Cahaya yang ditulis oleh Bonmedo Tambunan. Buku terbitan Adhika Pustaka ini mengisahkan perjuangan penduduk Xar dan Vichattan dalam memerangi Kegelapan. Intinya, segala perjuangan yang mengakar pada kebenaran akan menemukan jalannya.