|
Sinopsis Buku: “Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka terdapat pengajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal. Al-Qur’an itu bukanlah cerita yang dibuat-buat, akan tetapi membenarkan (kitab-kitab) sebelumnya dan menjelaskan segala sesuatu, dan sebagai petunjuk dan rahmat bagi kaum yang beriman.†(Yusuf [12]: 111)
Membaca kisah para nabi dapat meneguhkan hati para mukmin. Dari kisah mereka kita dapat mengais hikmah, petuah, dan pelajaran berharga. Lalu, sebagai orang bijak, kita berusaha mengikuti teladan mereka sehingga terbentuklah akidah yang kokoh bagai sebuah gunung Amru Khalid kembali menunjukkan kepiawaiannya dalam menuangkan pengalaman imaninya melalui kisah para nabi. "Menu" yang ia sajikan tentulah berbeda dengan yang pernah kita cicipi. Bukan cerita yang meracuni dan meninabobokan akal kita, tapi sentuhan-sentuhan hikmah yang sejatinya banyak tersimpan d idalam kisah-kisah tersebut. Sejarah selalu mengulang dirinya sendiri. Lalu, dimanakah orang bijak yang dapat mengambil pelajaran dari kisah para pendahulunya, sehingga dia menjadi pembaca sejarah yang cerdik dan dapat memetik petuah hidup bagi masa depannya? Tentu sajalah, Andalah yang diharapkan pantas menyandang gelar "orang bijak nan cerdik" itu. Resensi Buku:
Buku Sejenis Lainnya:
Advertisement |