|
Sinopsis Buku: Mas Faiz ini masih sangat muda, tetapi pemikirannya sudah sangat dalam.
(Amien Rais, Tokoh Reformasi) Kreativitas dan kebernian anak ini mengagumkan, apalagi kita sadar betapa sulit menemukan buku yang baik dan menarik bagi para pembaca anak. (Riris K. Toha Sarumpaet, Doktor di bidang Sastra Anak) Faiz adalah generasi penerus bangsa yang cerdas. Ibu sangat bangga atas karya-karya Faiz yang diekspresikan dalam kumpulan puisi. Semoga karya Faiz dapat memberi semangat kepada generasi penerus bangsa dalam menggapai cita-cita yang luhur untuk kemajuan bangsa dan negara kita di masa depan. (Megawati Soekarnoputri, Presiden RI ke-5) Puisi-puisi Faiz sangat menggugah saya. Selain itu, kemampuan Faiz menulis --dalam perkiraan saya-- sepuluh tahun melampaui umurnya. (Taufiq Ismail, Sastrawan) Abdurahman Faiz lahir di Jakarta, 15 November 1995. Ayahnya seorang wartawan bernama Tomi Satryatomo dan bundanya Helvy Tiana Rosa, seorang cerpenis. Faiz sudah menulis puisi sejak berumur lima tahun dan pernah menjadi Juara Pertama Lomba Menulis Surat untuk Presiden Tingkat Nasional, yang diselenggarakan Dewan Kesenian Jakarta, pada 2003. Buku kumpulan puisi pertamanya Untuk Bunda dan Dunia (DAR! Mizan, 2004) diberi kata pengantar oleh Taufiq Ismail, itu lho, penyair yang sangat terkenal! Faiz yang kini duduk di kelas tiga SD juga sering diundang untuk membacakan karya-karyanya di berbagai acara. Dan kali ini, ia hadir dalam buku keduanya, Guru Matahari (DAR! Mizan, 2004). Resensi Buku:
Buku Sejenis Lainnya:
Advertisement |