|
Sinopsis Buku: Winners never quit and quitters never win," kata pelatih sepak bola ternama Amerika. Dan kebanyakan dari kita sangat yakin akan kebenaran omongan itu. Tak heran bila perdana menteri Inggris saat Perang Dunia kedua, Sir Winston Churchill, juga berkata, "Never, never, never quit." Siapa yang menyerah dan berhenti berusaha, dia akan kalah dan dijuluki pecundang.
Tetapi, benarkah pernyataan itu? Benarkah winners never quit and quitters never win? Bagaimana kalau pernyataan itu kita plesetkan sedikit menjadi, "Quitters can win if they know the right reasons, the right way,and the right time to quit"? Dan itulah yang dilakukan oleh seorang sahabat. Di saat kariernya bersinar sebagai seorang konsultan finansial, dia mengundurkan diri dan beralih ke profesi yang tak ada hubungannya dengan karier yang sudah lebih dari sepuluh tahun dia geluti. Banyak teman sekantor dan seprofesi menyayangkan hal itu, bahkan ada yang komentar dia bodoh. Ternyata, setelah beberapa tahun berlalu, keputusan itu justru membuatnya lebih bisa menikmati hidup, lebih bebas� dan lebih sukses. Jadi, hati-hati dengan keyakinan yang selama ini Anda pegang teguh� Buku ini akan mengajak kita untuk mempertanyakan dan menyusun kembali berbagai keyakinan yang tampaknya bagus tapi ternyata menjadi penghambat kesuksesan hidup kita. Kita akan diajak untuk merenungkan kembali banyak aspek hidup kita: - Pendidikan ("kekerasan") yang kita terima atau kita berikan pada anak kita - Keyakinan kita pada IQ dan implikasinya - Mengenal suara hati yang sesungguhnya - 5 jurus pengendalian diri - Memanfaatkan hipnoterapi semaksimal mungkin - Dan lain-lain Resensi Buku:
Buku Sejenis Lainnya:
Advertisement |