|
Sinopsis Buku: Jika sedang risau, kepada siapa kita minta tolong? Setiap kali menghadapi persoalan atau kerisauan, Rasulullah saw. selalu segera mendirikan shalat. Hai orang beriman, mintalah pertolongan [kepada Allah] dengan sabar dan shalat! (al-Baqarah: 153).
Semestinya, shalat memberi kita rasa tenang, damai, dan bahagia. Dan selayaknya shalat menyejukkan hati kita! Sesungguhnya orang-orang beriman, beramal saleh, mendirikan shalat dan menunaikan zakat, mereka mendapat pahala di sisi Tuhannya. Mereka tidak cemas dan tidak bersedih hati (al-Baqarah: 277). Lalu kenapa yang kita rasakan justru sebaliknya: berat dan terbebani? Tentu saja bukan sekadar shalat, melainkan shalat yang benar-benar ditegakkan secara sempurna: memenuhi syarat dan rukunnya, lebih dari itu, penuh dengan penuh keikhlasan, ketundukan, dan kekhusyukan. ... sesungguhnya shalat itu sangat berat kecuali bagi mereka yang khusyuk (Al-Baqarah: 45). Hanya shalat seperti inilah yang akan benar-benar memberikan ketenangan hakiki pada ruhani dan benar- benar melahirkan sikap moral yang tinggi. ... dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya ia mencegah dari perbuatan keji dan mungkar (Al-Ankabut: 45). Buku ini akan memandu kita untuk memperbaiki shalat, rukun demi rukun, tahap demi tahap, hingga kita dapat menelusuri dan memahami bagian-bagian shalat secara lebih baik dan lebih bermakna. Kita dilatih shalat sebagai hubungan dialogis antara hamba dan Tuhannya yang dapat menguatkan hati, membekali keyakinan untuk menghadapi segala kenyataan yang kerap tak mudah dilalui. Selamilah buku ini sejak halaman pertama hingga terakhir, dapatkanlah mutiara yang sangat bernilai sehingga shalat benar-benar menjadi penyejuk hati kita. Resensi Buku:
Buku Sejenis Lainnya:
Advertisement |