|
Sinopsis Buku: Adonis adalah sastrawan Arab kontroversial yang bernama asli Ali Ahmad Said Asbar. Lahir di Suriah 1930, Adonis telah memenangi banyak penghargaan, diantaranya International Poetry Forum di Pittsburg (1971), Jean Malrieu Etranger (1991), Prix de La Mediterranee dan Goethe Gesellschaft (2001). Tahun 2005 ia juga masuk dalam nominasi pemenang nobel sastra. Nama Adonis ia pakai sejak tulisan-tulisannya banyak ditolak media massa.
Kini, pembaca Indonesia sudah bisa menikmati edisi Indonesia karya-karya Adonis. Diberi judul sesuai namanya, ADONIS, dengan sub judul Arkeologi Sejarah-Pemikiran Arab-Islam, buku yang terdiri dari empat jilid ini diterbitkan oleh Lembaga Kajian Islam dan Sosial (LKiS) Yogyakarta, sebuah lembaga penerbitan yang banyak menerbitkan buku-buku islam kritis. Dalam karya yang merupakan terjemahan master piece-nya yang berjudul asli Al-Tsabit wal Mutahawwil ini, Adonis banyak melayangkan kritik pada kebudayaan Arab-Islam yang dianggap telah mengalami kemandegan dan kejumudan. Pemikiran Arab-Islam berhenti di tempat, karena terlalu didominasi oleh hasrat keagungan masa lalu dan kehilangan visi untuk menapaki dan mencipta masa depan. Selain itu juga banyak pandangan dan keyakinan dalam masyarakat Arab-Islam yang tidak mendukung tumbuhnya daya cipta dan kritisisme. Kritik keras Adonis terhadap kebudayaan Arab-Islam inilah yang membuat Adonis banyak dihujat, sebagaimana banyak terjadi pada pemikir-pemikir Arab kritis lainnya. Terjemahan Al-Tsabit wal Mutahawwil ini direncanakan terbit dalam 4 jilid. Saat ini jilid pertama dan kedua sudah terbit, dan jilid ketiga serta keempat akan segera menyusul. Untuk overview tambahan, baca hasil diskusi tentang Adonis di Utan Kayu tahun 2004, dengan pembicara Ulil Abshar Abdalla dan Jadul Maula di http://islamlib.com/media/200402_transkrip_adonis.pdf Resensi Buku:
Buku Sejenis Lainnya:
Advertisement |