|
Sinopsis Buku: Kamal dan Sa�im, kembar beda kulit beda rambut, terpaksa menjalani hidup di kerasnya Jakarta. Mereka tinggal di pemukiman kumuh PESELENONGAN (pecenongan) Jakarta. Sejak bertemu dengan artis idolanya Tukul Arwana yang menyebutnya sebagai Slonong Boy, Kamal pun memproklamirkan diri sebagai �Kamal si Slonong Boy.� Sa�im, sang kakak bekerja sebagai penjaga empang lele milik RT. Kamdul.
Ibu mereka tewas saat petaka dan kekonyolan terjadi waktu Kamtib DKI menggusur paksa kawasan itu. Bertiga mereka jadi pemulung. Mereka kemudian ditarik oleh Mamad yang mengaku sebagai seniman. Kamal dan Sa�im kabur gara-gara temannya, Arkan, digurah suara supaya menyanyinya lebih merdu dan pendapatannya lebih banyak. Arkan menangis dan muntah-muntah gara-gara ramuan dodol si dukun. Dalam pelarian, Latina tertangkap gara-gara sandalnya ketinggalan. Kamal dan Sa�im kembali merebut Latina. Terjadi pertarungan dodol antara Mamad dan Sa�im. Sa�im menang. Mamad tewas gara-gara kena asma mendadak, saat komplek perumahannya di-fooging petugas untuk membasmi malaria. Kamal tahu keberadaan Latina. Ia mencoba mendekati Rajun. Ia menjadi babu di rumah Rakun. Gara-gara ceroboh nyelonong di depan Rakun yang sedang menonton Quiz Who Want To Be A Juragan, Kamal pun dipecat. Suatu kebetulan, beberapa bulan kemudian Kamal ditelpon operator penjaringan peserta Quiz Who Want To Be A Juragan. Ia pun lolos. Latina memberikan kenang-kenangan sandal butut kepada Kamal. Kamal kesal dan melempar sandal itu. Tapi ia juga aneh. Kenapa dia bisa sayang Latina? Resensi Buku:
Buku Sejenis Lainnya:
Advertisement |