Cari berdasarkan:



Jurnal Perempuan 62: Perempuan dan Seni Pertunjukkan
 


Maaf, stock buku kosong atau out-of-print.


Jurnal Perempuan 62: Perempuan dan Seni Pertunjukkan 
> Humanitas

Penerbit :    Yayasan Jurnal Perempuan (YJP)
Edisi :    Soft Cover
Tgl Penerbitan :    2009-03-00
Bahasa :    Indonesia
 
Halaman :    156
Ukuran :    0x0x0 mm
Sinopsis Buku:
Bagaimana peran perempuan dalam seni? Telah terjadi perdebata yang panjang dalam gerakan perempuan bahwa bahkan dalam wilayah seni, kebanyakan perempuan hanya menjadi objek yang dikreasikan atau diciptakan oleh keinginan, hasrat dan daya pikir sudut pandang laki-laki. Daya pikir lai-laki dalam hal ini adalah menjadikan perempuan sebagai objek yang pasif, yang bisa dibentuk oleh sudut pandang laki-laki, bukan dari keinginan perempuan sendiri.

Seorang pelukis terkenal, Basuki Abdullah pernah berkata, "Perempuan itu lebih cocok untuk dilukis daripada sebagai pelukis,"Antiphanes seorang dramawan komedi Yunani juga mengatakan, "perempuan tak akan hidup lagi setelah kematian, kecuali dibangkitkan lawan kesenian oleh pria. " Penyair metafisis Inggris pada sekitar abad 17 bahkan menggambarkan perempua itu "cuma kata-kata", sedang "perbuatan" adalah pria. Atas hal ini, dapat disimpulkan bahwa tampaknya erempuan dalam media ditempatkan sebagai abstrak, sedangkan pria itu konkret. Perempuan yang �dikerjakan� dan lelakilah ayng mengerjakan.

Wacana dominan yang berwajah stereotip ini memagari sehingga perempuan kesulitan menemukan ruang ekspresinya di wilayah seni. Ada faktor ketidakpercayaan kalangan seni dengan mempertanyakan bagaimana mungkin perempuan dapat mencapai kesuksesannya di bidang seni, sebab kesuksesan sebuah karya seni selalu ada di tangan laki-laki.

Lalu adakah jalan bagi perempuan untuk dapat mengekspresikan dirinya, sebagai pencipta, koreografer, penulis naskah, aktor, penata artistik, dll, dimana mereka dalah subjek bukan objek?

Gerakan perempuan bisanya menjawab bahwa akan selalu ada jalan untuk mengantar perempuan untuk menyatakan dirinya sendiri di wilayan seni, bahkan seni akan menajdi media yang efektif untuk menamppilkan kehidupan-kehidupan khusus yang dialami perempuan dan untuk memperjuangkan hak-hak mereka.***




Resensi Buku:



Buku Sejenis Lainnya:
oleh Lin Gresing-Pophal
Rp 71.000
Rp 60.350
Dinamika dan kompleksitas dunia bisnis saat ini menuntut karyawan yang memiliki kinerja tinggi, terampil, dan berwawasan luas. Dengan demikian, tugas ...  [selengkapnya]
oleh Agus M. Irkham, Gol A Gong
Rp 85.000
Rp 72.250
Meminjam kata Rendra (alm.), kreativitas memiliki tiga syarat utama, cinta kasih, keterlibatan, dan nilai-nilai universal. Ketiganya diikat dalam ...  [selengkapnya]
oleh Gordon Williamson
Rp 45.000
Rp 38.250
U-Boot Waffe, pasukan kapal selam (Unterseeboot atau pisingkat U-Boot) Jerman, merupakan cabang angkatan perang Hitler yang paling ditakuti, karena ...  [selengkapnya]
oleh Supri Marlinda Dewi
Rp 39.500
Rp 33.575
Tahukah Anda bahwa pada dasarnya pikiran menjadi pendorong sekaligus dampak dari setiap perbuatan seseorang? Tahukah Anda juga bahwa perilaku ...  [selengkapnya]


Lihat semua buku sejenis »




Advertisement