|
Sinopsis Buku: Rasa sakit makin menggila. Gue jadi temperamental dan udah nggak bisa ngapa-ngapain lagi selain nungging dengan kepala nyungsep ke kolong ranjang.
"Ma, kepalanya naikin...," bujuk Ilham yang ngeliat istrinya berubah jadi kampret. "Nggak mauuuuuu!" Gue melolong kayak serigala. Auuuu! "Saya butuh epidural," kata gue pada suster. Belum sempat dapet suntikan epidural, tiba-tiba gue ngerasa... "Bayinya mendorong!" teriak gue. Dan dimulailah proses melahirkan yang disertai tangis-tangisan. Hingga akhirnya... nongol pendatang baru di keluarga kami. Pembaca sekalian, dengan bangga gue perkenalkan, Navid Geunta Maulana Plok plok plok! Tepuk tangan. Juga perkenalkan ibu imut yang melahirkannya, Beby Haryanti Dewi! Plak plak plak! Gamparrrr. Diary Dodol Seorang Istri (bukan istri yang buka usaha jadi pedagang dodol) balik lagi nemuin fans-nya (Bletak! Ih, fitnah jangan sembarangan, emang ada yang ngefans?) Tapi suer, istri yang punya diary dodol emang balik lagi, pulang kampung malah. Nah... di saat pulang kampung dan tinggal di rumah yang mirip iglo, banyak banget kelucuan, keluguan, dan keeroran yang menimpa mereka. Dan tentu, mengundang decak kagum... (kok bisa sih ada keluarga yang dodol banget kayak gini? huehehe...). Dijamin pipi pegel ketawa deh! Resensi Buku:
Buku Sejenis Lainnya:
Advertisement |