Cari berdasarkan:



Memoria Passionis di Papua Tahun 2006
 








Memoria Passionis di Papua Tahun 2006 
oleh: Tim SKP Jayapura
> Politik & Hukum » Sosial & Politik

List Price :   Rp 69.000
Your Price :    Rp 58.650 (15% OFF)
 
Penerbit :    Sekretariat Keadilan dan Perdamaian Keuskupan Jayapura (Nalar)
Edisi :    Soft Cover
ISBN :    9799381037
Tgl Penerbitan :    2008-00-00
Bahasa :    Indonesia
 
Halaman :    xxii + 416
Ukuran :    140x210x0 mm
Sinopsis Buku:
Buku ini merekam kehidupan nyata harian rakyat Papua selama tahun 2006. Isinya mencakup dimensi hak-hak sipil dan politik serta hak-hak ekonomi, sosial, dan budaya seperti dirumuskan dalam dua kovenan PBB. Terangkum di dalamnya dinamika pertahanan dan keamanan yang menjadi unsur amat kuat dalam kebijakan pembangunan di Papua.

Berbagai konflik di Papua dan usaha-usaha menanganinya juga dicatat. Begitu juga dinamika gerakan aspirasi merdeka yang nyata-nyata hidup di hati banyak orang di Papua. Potret ini dilengkapi lagi dengan dimensi ekonomi, sosial, dan budaya yang menjadi prioritas pelaksanaan UU no 21/2001 tentang Otonomi Khusus bagi Provinsi Papua.

Buku ini juga mencatat bagaimana pemenuhkan hak atas kesehatan, pendidikan, kesejahteraan umum dan problem yang amat pelik: pengelolaan sumber daya alam. Sebagai sebuah paparan fakta dan peristiwa, buku ini tidak bermaksud menawarkan solusi, tapi mengajak pembaca untuk mencari terobosan baru.




Resensi Buku:



Buku Sejenis Lainnya:
Globalisasi Dan Masa Depan Kekayaan Alam Indonesia
oleh Wahyuni Refi
Rp 45.000
Rp 38.250
  [selengkapnya]
Suatu Telaah Ekonomi Politik
oleh Widigdo Sukarman
Rp 50.000
Rp 42.500

Buku Liberalisasi Perbankan Indonesia ini merupakan telaah ekonomi-politik terhadap kebijakan Paket Juni (Pakjun) 1983 dan Paket Oktober ...  [selengkapnya]

oleh Kompasiana
Rp 54.800
Rp 46.580

Hadirnya Jokowi telah menyumbang nuansa baru di dunia politik Indonesia, terlebih ketika dia mencalonkan diri sebagai capres. Begitu pula sosok ...  [selengkapnya]

oleh Nasihin Masha
Rp 63.000
Rp 53.550
Kita harus kembali kepada jati diri sebagai Bangsa Pemenang. Tak ada kata kalah dalam kamus Bangsa Indonesia.

 “Seorang ...  [selengkapnya]


Lihat semua buku sejenis »




Advertisement