|
Sinopsis Buku: Puluhan tahun sudah Bangsa Indonesia merdeka, ternyata yang utama bukanlah seperti yang dicanangkan dan dicita-citakan saat kebangkitan yaitu ”kemuliaan budi”. Karena itu kemudian bangsa Indonesia mengalami krisis yang luar biasa karena yang utama pada bangsa ini adalah kekuasaan, harta, dan jabatan. Sedangkan budi, moral, etika, akhlak, tidak lagi dinomorsatukan.
Kini banyak orang merasa menjadi begitu utama ketika memiliki harta yang banyak serta kekuasaan dan jabatan yang tinggi. Kini orang berlomba-lomba untuk menjadi harta-utama, kekuasaan-utama, dan jabatan-utama. Dengan Tujuh Budi Utama-lah bangsa ini menjadi utama dan kembali bangkit. Mari bersama-sama menyebarkan nilai-nilai ini di manapun, di rumah, di perkantoran, dan di masyarakat. Hingga di setiap jengkal tanah negeri ini, ketujuh nilai Budi Utama ini akan tertanam. Hingga keutamaan masyarakat bangsa ini bukan lagi pada apa yang ditunjukkan secara fisik, yaitu kekayaan, jabatan, dan kekuasaan. Namun, nilai-nilai luhurlah yang dijunjung tinggi, sehingga korupsi dan pelanggaran hukum tak lagi mempunyai tempat di negeri ini. Dengan bahasa yang lugas, cerdas, dan mudah dimengerti, penulis memaparkan berbagai kisah yang sangat menyentuh hati. Kisah tersebut dialami orang dan lembaga/ organisasi. Ada yang berhasil karena menjalankan salah satu dari Tujuh Budi Utama. Dan ada pula yang hancur karena melanggar Tujuh Budi Utama. Mudah-mudahan dengan tekad kuat, dan kerja keras maka pada tahun 2020 Tujuh Budi Utama ini telah menjadi landasan moral dan budaya Bangsa dan rakyat Indonesia. Resensi Buku:
Buku Sejenis Lainnya:
![]() Advertisement |