|
Sinopsis Buku: Sawahlunto, born as a coal mine, was opened in 1887 during the Dutch occupation. Sawahlunto�s topography lies in a valley surrounded by hills, making the city looks as if it rested in a pan. Time passed, The glory of Sawahlunto coal mining industry shrunk to the lowest point. The administration takes another step. The place will be known as �the cultured mining tourism city�. This book is a history record of Sawahlunto in sketches.
Sawahlunto lahir karena dibukanya usaha tambang batubara pada zaman Belanda, tahun 1887. Dari sisi topografi, Sawahlunto terletak di ceruk lembah yang dikelilingi bukit, seolah berada dalam kuali. Waktu pun berjalan. Masa jaya industri tambang batubara Sawahlunto menyusut ke titik nadir. Pemerintah kota membuka langkah baru. Kota ini dijadikan �kota tambang yang berbudaya�. Buku ini merupakan catatan sejarah kota Sawahluntor dalam bentuk sketsa. Resensi Buku:
Buku Sejenis Lainnya:
Advertisement |