Cari berdasarkan:



Fikih Seksual
 


Maaf, stock buku kosong atau out-of-print.


Fikih Seksual 
Sehat dan Nikmat Bercinta Sesuai Syariat
oleh: Majdi Muhammad & Aziz Ahmad al-Aththar
> Religius » Islam » Fiqih

Penerbit :    Zaman
Edisi :    Soft Cover
ISBN-13 :    9789790241107
Tgl Penerbitan :    2008-11-00
Bahasa :    Indonesia
 
Halaman :    224
Ukuran :    130x205x0 mm
Sinopsis Buku:
Nabi Saw. bersabda, "Sesungguhnya seorang suami yang memandang istrinya dan istrinya pun
memandangnya (dengan syahwat), maka Allah akan memandang dua insan tersebut
dengan pandangan rahmat. Dan jika suami itu memegang telapak tangan istrinya
dengan maksud mencumbunya atau menjimaknya, maka dosa-dosa kedua insan itu
akan berjatuhan dari sela-sela jemarinya." (HR Maisarah bin Ali dan Imam Rafi�i dari Abu Said al-Khudri)

�Dalam berjimak terdapat puncak kenikmatan, puncak kasih sayang terhadap kekasih tercinta, pahala, sedekah, kesenangan jiwa, hilangnya pikiran-pikiran kotor, pudarnya ketegangan, badan terasa ringan dan bertambah sehat dan bisa melampiaskan cumbuan. Jika jimak itu sengaja dilakukan untuk kebaikan, melampiaskan kasih sayang, kerinduan, kesenangan dan mengharapkan pahala maka itulah kenikmatan yang tidak bisa ditandingi kenikmatan apa pun. Terlebih lagi jika persetubuhan itu dilakukan hingga mencapai puncak orgasme.� (Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah)

Selain demi melanjutkan keturunan (prokreasi), berhubungan seksual juga sumber kesenangan (re-kreasi).* Lebih dari itu, agama memandang aktivitas seks bagi suami istri sebagai ibadah.

Rasulullah Saw. bersabda, �Dalam hubungan intim yang kamu lakukan di antara kamu ada sedekah.� Para sahabat heran, �Wahai Rasul, ketika salah seorang di antara kami memuaskan gairah seksualnya, apakah ia akan mendapat pahala untuk itu?� �Tidakkah kamu berpikir bahwa jika ia melakukannya secara tidak sah ia berdosa? Dengan demikian, jika ia melakukannya secara sah, ia mendapat pahala,� jawab beliau (HR Muslim).

Bahkan�dalam hadis lain�ketika seorang suami memandang istrinya atau sebaliknya dengan penuh syahwat untuk bercumbu atau berjimak, Allah memandang mereka dengan pandangan rahmat. Pastinya, hadis ini hanya berarti jika perbuatan seksual dilakukan jauh di atas hubungan fisik semata. Maka, muslim yang baik perlu memahami tuntunan Islam mengenai seks agar perilaku dan kebutuhan seksnya mengantarkan pada kenikmatan, kesenangan, kesehatan, serta keindahan lahir dan batin�mempunyai nilai di hadapan Allah.

Berarti juga penciptaan kembali, karena seks bukan bebas nilai, melainkan modus penciptaan ilahiah.




Resensi Buku:



Buku Sejenis Lainnya:
oleh Dr. Shalahuddin Sulthan
Rp 32.000
Rp 27.200

Muncul beragam pandangan yang menyatakan bahwa Islam memberikan seperangkat hukum yang mendiskreditkan perempuan dalam hal waris. Para pemikir ...  [selengkapnya]

oleh DR. Yusuf Al-Qaradhawi
Rp 58.000
Rp 49.300
Sesungguhnya, potensi umat Islam, sangat besar. Hanya saja, masih sering terjadi disalokasi potensi akibat tidak adanya pemahaman mengenai prioritas ...  [selengkapnya]
Ibadah Untuk Mendapatkan Kenikmatan Di Dunia Dan Di Akhirat
oleh Syeikh Muhammad ibn Umar al-Nawawi, Syeikh Muhammad al-Tihami
Rp 39.500
Rp 33.575
Sarana mendekat kepada Allah adalah dengan ibadah,dengannya manusia mendapatkan kebahagiaan sejati,baik di dunia maupun di akhirat.
Allah SWT ...  [selengkapnya]
oleh Ust. Abdul Muiz
Rp 45.000
Rp 38.250
Buku ini secara lengkap berisikan:
-          Rukun agama, mukallaf, hokum syara’, istilah ...  [selengkapnya]


Lihat semua buku sejenis »




Advertisement