Cari berdasarkan:



Outliers
 


Maaf, stock buku kosong atau out-of-print.


Outliers 
Rahasia di Balik Sukses
oleh: Malcolm Gladwell
> Pengembangan Diri & Motivasi » Motivasi
> Bisnis, Manajemen & Keuangan » Manajemen & Leadership
> Psikologi » Umum & Dewasa

Penerbit :    Gramedia Pustaka Utama
Edisi :    Soft Cover
ISBN-13 :    9789792244762
Tgl Penerbitan :    2009-03-00
Bahasa :    Indonesia
 
Halaman :    352
Ukuran :    135x200x0 mm
Sinopsis Buku:
Biasanya kisah-kisah tentang orang-orang yang amat sangat sukses menonjolkan faktor kecerdasan dan ambisi. Dalam buku Outliers, Malcolm Gladwell mengemukakan bahwa kisah sejati tentang sukses benar-benar berbeda dengan apa yang biasa kita baca, dan bahwa jika kita ingin memahami bagaimana perjuangan orang-orang, kita seharusnya meluangkan waktu lebih banyak untuk mengamati apa yang ada di sekeliling mereka-misalnya keluarga mereka, tempat lahir, atau bahkan tanggal lahir mereka. Kisah di balik kesuksesan ternyata jauh lebih rumit-dan jauh lebih menarik-ketimbang yang terlihat di permukaan.

Buku Outliers ini menjelaskan apa persamaan Beatles dan Bill Gates, kesuksesan luar biasa bangsa Asia dalam bidang matematika, keuntungan tersembunyi yang diperoleh bintang-bintang olahraga, mengapa semua pengacara New York memiliki riwayat hidup yang sama, dan alasan mengapa orang-orang genius tidak selalu sukses semuanya berhubungan dengan generasi, keluarga, budaya, dan kelas sosial.

Menurut Gladwell, sangatlah penting tahun berapa Anda lahir jika Anda ingin menjadi miliarder Lembah Silikon dan sangatlah penting di mana Anda lahir jika Anda ingin menjadi pilot yang sukses. Hidup para outlier-orang-orang yang pencapaian suksesnya di luar jangkauan normal-mengikuti logika yang aneh dan tak terduga.

Sukses pada dasarnya adalah tentang kesempatan dan warisan budaya.




Resensi Buku:

  
oleh: Andreas Kiky
Buku ini sangat bagus untuk membuka wawasan dan melihat kesuksesan dari sudut pandang yang lain... Sebagai contoh dari salah satu cerita di buku ini yakni tentang Bill Gates, well secara sederhana, seorang yang sukses juga dipengaruhi oleh kesempatan yang tidak terlewatkan oleh orang tersebut... Overall buku ini berisi cerita-cerita menarik yang sebenarnya sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari tapi sering kali kita anggap sebagai hal sepele.. Nice for Mr Gladwell two thumbs up :)

  
oleh: Meicky Shoreamanis P
OUTLIERS: The Story of Success. Memaknai Kembali Asal Usul Kesuksesan Meicky Shoreamanis Panggabean* Apa persamaan The Beatles dan Mozart ? Mengapa dua jenius besar bisa memiliki nasib yang bertolak belakang: Robert Oppenheimer berhasil menembus Harvard dan Cambridge lalu menjadi fisikawan terkemuka di Amerika sedangkan Chris Langan hanya lulus SMA dan kini menjalani hidup sebagai petani? Mengapa sebagian besar pemain hockey kawakan di Kanada lahir di bulan Januari? Mengapa perintis perusahaan komputer besar di Amerika hampir semuanya lahir di tahun 1955? Mengapa tingkat kecelakaan pesawat terbang Korean Airlines memiliki kaitan dengan analisis kultural dan linguistik ? Pertanyaan-pertanyaan di atas nampaknya tak berkaitan satu dengan yang lain namun jika kita membaca buku ini, kita akan tahu bahwa sesungguhnya ada seutas benang merah yang menjadikan mereka satu:Bagaimana kesuksesan bisa diraih. *** Sebagian orang menganggap bahwa kesuksesan diraih karena nilai-nilai instrinsik: kerja keras dan kepandaian. Dalam buku ini, Malcolm Gladwell menyanggahnya dan memaknai kesuksesan sebagai kombinasi dari berbagai faktor. Keberhasilan adalah akhir dari kepandaian, kemauan keras untuk memanfaatkan kesempatan yang ada, keberuntungan, peristiwa dalam sejarah dunia dan momen-momen tertentu di kehidupan pribadi yang semuanya dialami oleh orang yang tepat dan berlangsung di tempat yang tepat, pada waktu yang tepat. Sesungguhnya Gladwell, mantan jurnalis The Washington Post yang menelurkan dua buku best-seller sejak kepindahannya ke majalah New Yorker, sedang menyampaikan gagasan-gagasan lama. Di sepanjang tulisan, ia tak menyebut secara eksplisit nama dari sosok nyata yang tak sependapat dengannya. Ia cenderung melakukan monolog, yaitu berdebat dengan �we�. Saya rasa hal ini terjadi kemungkinan besar karena memang tak ada orang yang membantah gagasan klasik tentang makna kesuksesan di buku berdesain minimalis ini. Bagaimanapun, Gladwell menyuguhkan ide-idenya dengan renyah sehingga mudah dipahami. Seperti halnya �Tipping Point� dan �Blink�, dua karya yang membuatnya dijuluki pop sociologist oleh beberapa media, �Outliers� tampil dengan bahasa yang ringan dan menghadirkan banyak studi kasus yang jarang bisa diakses melalui harian atau majalah. Banyak nama besar dan fenomena menarik bermunculan sebagai contoh. Simak saja, Gladwell menyoroti kecenderungan bangsa Yahudi di Amerika untuk menjadi pengacara atau dokter serta kemampuan matematis orang Asia yang jauh lebih baik dibandingkan rekan-rekan mereka di Barat. Ia lantas bertanya, mengapa itu semua terjadi ? Sangat mungkin ini juga pertanyaan jutaan orang lainnya yang kerap dilontarkan dalam obrolan ringan di kafe atau dibahas iseng-iseng di milis. �Outliers� berusaha menjawab dan para penggila baca di Amerika pun langsung menjadikan buku ini bahan perbincangan sejak penerbitan perdananya November tahun lalu. *** �Outliers� mengacu pada situasi atau sosok yang secara signifikan berbeda dengan yang lain. The Beatles adalah outlier dalam sejarah musik dunia yang telah menghasilkan puluhan band terkenal. Bill Gates adalah outlier di antara ratusan ahli komputer yang sekarang bisa dengan mudah kita jumpai di era high-tech ini. Tingkat kecelakaan yang dialami Korean Air di masa lampau juga termasuk tinggi dan karenanya dianggap outlier mengingat pesawat mengalami naas saat pilot sedang dalam kondisi prima dan pesawat terbilang layak terbang. Lantas apa yang menyebabkan mereka menjadi outliers? Mari kita intip daftar 75 orang terkaya sepanjang sejarah, dari mulai tokoh Mesir Kuno yaitu Cleopatra dan Firaun hingga nama dari zaman modern seperti Bill Gates dan Sutan Hassanal Bolkiah. Jika daftar itu dicermati, kita akan menemukan sebuah fakta unik berupa 14 orang Amerika yang lahir antara 1831-1839. Bayangkanlah jumlah generasi yang terentang dari mulai Firaun hingga Bill Gates dan jumlah negara yang pernah ada di muka bumi. Lihatlah bahwa 20% dari daftar di atas ternyata berasal dari sebuah generasi di sebuah negara ! Gladwell yakin ini terjadi karena tahun 1860 dan 1870an Amerika sedang menuju masa keemasan:Ketika itulah Wallstreet lahir, pabrik didirikan dan jalur kereta mulai dibangun. Mereka yang lahir di sekitar 1850an kehilangan momen untuk berpartisipasi karena terlalu muda sedangkan mereka yang lahir tahun 1820an sudah terlalu tua dan kerangka berpikirnya tak bisa lagi mengikuti perkembangan zaman. Di antara dua pihak ini terbentanglah 9 tahun periode yang memberi bayi-bayi kesempatan emas untuk kelak berpartisipasi dalam pembangunan ekonomi saat dewasa. Contoh kasus di atas menunjukkan kita keyakinan Gladwell bahwa faktor ekstrinsik amat berperan dalam kesuksesan seseorang:peristiwa tertentu dalam sejarah dunia, misalnya. Nampak sekali bahwa ia bahkan percaya bahwa elemen ekstrinsik ini kerap lebih menentukan daripada instrinsik. Pembahasan macam ini tak hanya muncul sekilas namun mewarnai isi buku secara kental. Tak heran jika lantas terpancar kuat dari isi buku bahwa dalam sebuah kesuksesan, peran kerja keras urutannya hanyalah nomor dua setelah keberuntungan. Padahal, sebagai seorang intelektual yang berkutat dengan ilmu psikologi dan sosiologi, ia tentu tahu kisah Victor Frankl, seorang psikiater yang mengalami siksaan Nazi namun bisa bertahan hidup hingga umur 90. Pada kasus Frankl, yang berhasil menulis lebih dari 20 buku setelah mengalami tahun-tahun penuh aniaya, kesuksesannya jauh lebih ditentukan oleh nilai-nilai intrinsik dan bukan ekstrinsik, yaitu kerinduan untuk berjumpa istri dan keinginan untuk memperoleh makna hidup dengan cara berkarya. Bagaimanapun, saat buku sudah terbit, pengarang pun mati. Sebagai pembaca kita memiliki kebebasan penuh untuk memaknai kesuksesan. Kita bisa melahap buku ini mentah-entah atau terpana pada rasanya yang gurih dan, pada saat yang sama, menjadi pembaca yang memiliki sikap kritis. *Guru Pelita Harapan Lippo-Cikarang, Penulis �Keberanian Bernama Munir:Mengenal Sisi-sisi Personal Munir� (Mizan, 2008).

  Sukses yang tak berdiri sendiri
oleh: yahya mahmud
Benarkah ada orang-orang tertentu yang memang diberkati sejak lahir? Waktu kuliah dulu aku sempat �curiga� dengan fenomena menghilangnya beberapa teman dari ruang kuliah gara-gara terkena DO atau mengundurkan diri dengan berat hati. Padahal mereka adalah para mahasiswa terpilih dari seluruh penjuru tanah air yang kecerdasannya tak perlu diragukan lagi. Dengan nada getir kita sering menyebutnya sebagai seleksi alam. Benarkah? Apakah orang yang tidak mampu secara ekonomi tidak berhak mengenyam pendidikan tinggi? Dengan demikian juga tidak berhak atas sebuah �kesuksesan�? Kesuksesan memang bukan pengertian yang mudah dijelaskan. Anggaplah ia berupa sebuah pencapaian �duniawi� seperti kedudukan, harta benda maupun popularitas. Maka buku berjudul Outliers tulisan Malcolm Gladwell menggambarkan dengan menarik bagaimana kesuksesan itu tidak pernah berdiri sendiri. Orang tidak pernah berjuang dari nol menuju sesuatu, sebagaimana selama ini sering diceritakan dalam kisah-kisah sukses para tokoh. Orang sukses, para outliers, �...mereka tanpa kecuali adalah penerima berbagai keuntungan yang tersembunyi, kesempatan yang luar biasa, dan warisan kebudayaan yang membuat mereka bisa belajar dan bekerja keras serta menghadapi dunia ini dalam cara yang tidak bisa dilakukan orang lain.� Gladwell mengajak kita menilai kesuksesan dengan cara yang lebih rendah hati. Pertama, kesuksesan sebagai �keuntungan yang terakumulasi�. Ambil contoh, apakah sebuah kebetulan jika para tokoh di dunia teknologi informasi dilahirkan di tahun yang hampir sama: Bill Gates (Microsoft, 1955), Paul Allen (Microsoft, 1953), Steve Ballmer (Microsoft, 1956), Steve Jobs (Apple, 1955), empat sekawan pendiri Sun Microsystem: Bill Joy (1954), Scott McNealy (1954), Vinod Khosla (1955), Andy Bechtolseim (1955) dan Eric Schmidt (Novell, 1955)? Bukan sebuah kebetulan, karena ketika revolusi komputer pribadi tahun 1975 terjadi, merekalah yang sedang dalam posisi (usia) terbaik untuk mengambil keuntungan dari revolusi itu. Gladwell juga menyorot lebih detil riwayat Gates yang, tanpa mengecilkan kerja kerasnya, bertemu serangkaian kesempatan yang sangat langka. Dalam hal ini Gates sendiri manyatakan,�aku memiliki pengalaman yang lebih baik...dibandingkan orang lain dalam masa yang sama dan semua karena serangkaian peristiwa yang benar-benar menguntungkan bagi diriku.� Perpaduan antara kaya (Gates anak pengacara kaya raya), cerdas, dan �serangkaian peristiwa menguntungkan� adalah kombinasi yang sangat jarang. Gladwell mengambil contoh seorang genius bernama Chris Langan (IQ 195, bandingkan dengan Einstein yang IQ-nya �cuma�150), yang tidak memiliki kombinasi langka itu, harus gagal meraih gelar sarjana karena keluarganya yang miskin dan berantakan dan kini cukup puas dengan �sebuah peternakan kuda yang sedikit rusak di utara Missouri�. Meskipun pembahasan mengenai IQ ini terasa sedikit �kuno�, namun Gladwell menyajikan beberapa penelitian tentang IQ yang cukup menarik untuk disimak. Misalnya penelitian Lewis Terman yang mengumpulkan ribuan anak ber-IQ di atas 140 dan mengamati perkembangan mereka hingga dewasa. Di akhir pengamatan, Terman mendapati fakta yang menyedihkan: anak-anak genius dari keluarga kurang mampu gagal meraih kesuksesan dalam hidupnya. Di bagian kedua bukunya, Gladwell mengungkap pengaruh budaya pada kinerja seseorang (dengan demikian juga kesempatan untuk meraih sukses) melalui cerita yang unik, salah satunya teori etnik mengenai jatuhnya pesawat. Banyak kecelakaan pesawat terbang terjadi karena ko-pilot merasa sungkan untuk mengingatkan pilot pada situasi darurat. Dan itu terjadi pada awak pesawat di negara dengan Power Distance Index yang tinggi, yaitu negara yang masih menganggap hirarki kekuasaan sebagai hal yang �terlalu penting�, termasuk rasa sungkan bawahan untuk mengingatkan atasan. Pada bagian ini Gladwell juga bercerita bagaimana orang berupaya mengatasi �pengaruh budaya� yang kurang relevan dengan dunia kerja. Pada akhirnya Gladwell menyimpulkan bahwa kesuksesan adalah hadiah. �Outliers adalah mereka yang telah diberikan serangkaian kesempatan dan mereka yang memiliki kekuatan dan kegigihan untuk meraihnya.� Mungkin benar bahwa ada sebagian orang yang memang diberkati sejak lahir berupa kejeniusan. Itu sesuatu yang tidak bisa dinegosiasikan. Tetapi kesempatan untuk semua orang adalah hal yang bisa diusahakan. Sebagaimana Gladwell menulis (hemm...ini bagian yang aku suka): �untuk membangun dunia yang lebih baik, kita harus menggantikan serangkaian keberuntungan dan kelebihan yang hari ini menjadi penentu kesuksesan ....dengan masyarakat yang memberikan kesempatan untuk semuanya...� (pulaucaptiva.blogspot.com)


Add your review for this book!



Buku Lainnya oleh Malcolm Gladwell:
Ketika Si Lemah Menang Melawan Raksasa
Rp 70.000     Rp 59.500
Nama Daud dan Goliat mewakili pertarungan antara si lemah dan raksasa. Kemenangan Daud tak terduga dan ajaib. Seharusnya dia tidak ...  [selengkapnya]


Lihat semua buku yang dikarang oleh Malcolm Gladwell  »


Tentang Pengarang:

Malcolm Gladwell is a staff writer for The New Yorker. He are formerly a business and science reporter at the Washington Post. He is the author of The Tipping Point and Blink, both of which have become #1 New York Times bestsellers as well as bestsellers in translation throughout the world. [selengkapnya]




Buku Sejenis Lainnya:
oleh Nurlela Zubir
Rp 28.000
Rp 23.800
Bekerja dengan keluarga tidak semudah yang dikira. Salah melangkah sedikit dapat menjerat kita dengan 1001 masalah.Memang banyak bisnis keluarga yang ...  [selengkapnya]
oleh Shirzad Chamine
Rp 69.000
Rp 58.650
Positive Intelligence (PQ) adalah persentase waktu yang dihabiskan pikiran Anda untuk melayani Anda alih-alih menyabotase Anda. Meski IQ dan EQ ...  [selengkapnya]
Kisah 12 Perempuan yang Sukses Memiliki Bisnis Jutaan Dolar
oleh Maseena Ziegler
Rp 60.000
Rp 51.000
Bagaimana 12 perempuan yang sebelumnya tidak memiliki pengalaman sebagai pengusaha dapat mendirikan bisnis bernilai jutaan dolar di Hong Kong?
[selengkapnya]
oleh Berny Gomulya
Rp 68.000
Rp 57.800
Mencerahkan Masa Depan Anda dan Orang-Orang di Sekitar Anda!

Entah Anda seorang karyawan, pimpinan, pengusaha, profesional, atau ...  [selengkapnya]


Lihat semua buku sejenis »




Advertisement