|
Sinopsis Buku: Mengangkat kembali peristiwa Perang Bubat itu dalam jalinan kisah yang memukau, filmis, dan asyik.
--Maman S.Mahayana-- Kritikus Sastra, Pengajar FIB-UI. Perang Bubat adalah peristiwa sejarah yang menjadi kontroversi di antara budaya Sunda dan Jawa, dan melahirkan berbagai prasangka di antara keduanya. Mengapa rombongan Kerajaan Sunda yang datang ke Bubat, Majapahit, untuk mengantar Putri Dyah Pitaloka menjadi istri Prabu Hayam Wuruk, diserang pasukan Majapahit yang bersenjata lengkap? Peran Mahapatih Gajah Mada dalam tragedi itu juga menjadi bahan perdebatan. Apakah insiden itu disebabkan ambisinya untuk menyempurnakan Sumpah Palapa dengan menaklukkan Sunda? Ataukah ia sebenarnya hanya dikambinghitamkan oleh orang-orang yang dengki atas ketenarannya? Benarkah sesungguhnya di antara Dyah Pitaloka dan Gajah Mada pernah terjalin hubungan asmara? Berbagai sumber sejarah memberikan versi yang berbeda tentang kejadian tersebut. Penulis novel ini, seorang pemerhati sejarah Sunda, menggali sumber-sumber sastra lisan yang tersebar di berbagai daerah, mulai dari Bandung selatan, Garut, Lawang Sumber di tepian Kota Surabaya, hingga ke Bubat di Trowulan, Kabupaten Mojokerto. Hasilnya adalah kisah Perang Bubat yang sangat berbeda dari versi yang selama ini kita ketahui dari sejarah resmi. Inilah kisah Perang Bubat yang sangat berbeda dari versi yang selama ini kita ketahui dari sejarah resmi. Tentang Penulis Aan Merdeka Permana adalah penulis dan pengmat sejarah dan budaya Sunda serta pemimpin redaksi majalah Sunda Ujung Galuh. Karyanya, trilogi Senja Jatuh di Pajajaran, pernah dimuat secara bersambung di Pikiran Rakyat. Pada 2009, ia menerima Hadiah Sastra Samsudi dari Yayasan Rancage. Resensi Buku:
Buku Sejenis Lainnya:
Advertisement |