|
Sinopsis Buku: �Zie Zie adalah cermin diri, untuk hidup dengan selalu menetapi syari�ah, ajaran Rasulullah Saw. Dalam kemasan yang menghibur, unik, lucu, tetapi sangat tajam, novel ini berharga sekali untuk kita baca, untuk memperkaya cara pandang kita tentang agama, kehidupan, dan kehormatan.�
Taufiqurrahman al-Azizy, novelis muslim kontemporer. Zie Zie memang masih kelas dua SD, usianya baru 9 tahun. Tapi, ia bukan sembarang bocah, apalagi dalam menyikapi makna agama bagi kehidupan manusia. Sangat sering Zie Zie melontarkan pertanyaan-pertanyaan yang amat mengejutkan kedua orang tuanya. Kepala kecilnya dan hati suci-polosnya sering heran menyaksikan dengan mata kepala sendiri betapa sangat banyak perbedaan cara orang beragama di sekitarnya, dari kaifiyyat wudhu, tata cara shalat, qunut, sholat Tarawih, penentuan Hari Raya Idul Fitri dan lain-lainnya, yang kadangkala memicu permusuhan.... Kepribadian Zie Zie sangat berseberangan dengan tingkah-laku saudara kandungnya sendiri, Tabita az-Zahro, yang gemar kelayapan, bahkan pacaran, yang membuat kedua orang tuanya, Habibah dan Fathir, serasa memiliki dua sisi mata uang yang jauh berbeda karakternya. Di satu sisi, mereka menghadapi perilaku Tabita yang urakan, namun di sisi lain mereka semakin kelabakan menjawab soal-soal tajam Zie Zie tentang kehidupan beragama, yang disebutnya sebagai Jalan Mencari Rasul. Novel ini sangat unik, tetapi tajam, menghadirkan kacamata suci nan polos pikiran dan hati seorang bocah tentang agama, kehidupan, cinta, dan kemuliaan. Sebuah bacaan menghibur sekaligus penuntun menuju cahaya Rasul.� Resensi Buku:
Buku Sejenis Lainnya:
![]() Advertisement |