|
Sinopsis Buku: Buku ini mengundang perdebatan sewaktu didiskusikan karena tidak seperti umumnya buku seni rupa, penulis mencampuradukkan berbagai unsur: kisah-kisah tokoh yang ditulisnya, karyanya, komentar orang, dan diri penulis sendiri. Sudut pandangan yang sangat subyektif ini justru merupakan kekuatan penulisnya. Apalagi begitu banyak kisah Ugo yang sangat unik dan rasanya berharga untuk lebih mengenal pelukis yang hidup dan pandangannya sangat spesifik.
Kurator seni rupa Hendro Wiyanto sangat memuji buku yang ditulis Omi ini. Buku ini ditulis dengan bahasa yang sangat baik, struktur yang sangat jelas, dan kosa kata yang jernih. �Beberapa bagian ia dengan cermat menggambarkan Ugo dan sebagian besar saya setuju,� katanya �Karangan Omi adalah ruang yang tak tertata dengan seimbang dan disesaki oleh berbagai informasi yang bertumpuk. Omi mungkin pengumpul informasi yang tekun, tapi ia peramu informasi yang kurang berdisiplin, yang dengan enteng menyetarakan nilai intan dan nilai kerikil,� kata Nirwan Arsuka, eseis. Kurator seni rupa lain Enin Supriyanto mempertanyakan, apakah naskah ini sebenarnya bercerita tentang Ugo secara pribadi, sebagai teman si penulis, sebagai seniman, atau karya-karyanya? Atau mencoba menghubungkan keduanya? Atau, seperti banyak tersebar dalam buku ini, apakah ini sejumlah komentar atau ulasan tentang bahasan orang lain khususnya kurator yang pernah bertugas jadi kurator pameran Ugo? Dan di beberapa bagian lagi, cukup banyak juga didapatkan kisah si penulis tentang dirinya sendiri. Walaupun Enin lebih banyak mempertanyakan, diakui masih ada dua bagian yang menurutnya paling seru dalam buku yang ditulis Omi tersebut. Pertama, bagian yang membanding-bandingkan dan meneriakkan karya antar beberapa seniman. Kedua, ada bagian yang bagai menonton film komedi yang cukup lucu karena berhasil menghadirkan berbagai ironi, saat si penulis menyentil, menyikut, mencubit, atau untuk yang disebut langsung namanya, mungkin terasa sebagai tempelengan keras di pipi atau tonjokan keras di ulu hati. (Kutipan dari Kompas 9 Desember 2008) Resensi Buku:
Buku Sejenis Lainnya:
Advertisement |