|
Sinopsis Buku: �Ustadz, saya ini orang yang telah melakukan banyak sekali jenis maksiat. Dari menipu orang, berjudi, berzina, mabuk-mabukan, maling, dll. Tapi, saya juga sangat sering bertaubat. Namun, setelah taubat, di saat saya berusaha lurus di jalan-Nya, saya terus-menerus didera godaan untuk melakukan maksiat-maksiat tersebut. Tanpa kuasa menahan diri, saya kembali melakukannya, mengulanginya lagi. Lagi dan lagi! Saya seperti kecanduan maksiat! Apa gerangan yang salah dengan iman, ibadah, dan hidup saya, Ustadz? Bagaimanakah cara saya mengatasinya�?�
Banyak sekali di antara kita (jangan-jangan termasuk saya?), setiap usai bermaksiat, menyesali dosa-dosanya, lalu bertaubat, dengan harapan dosa-dosa yang menumpuk akan diampuni oleh-Nya. Hati kita pun terasa plong usai bertaubat dengan keyakinan bahwa Allah telah menjanjikan ampunan bagi dosa-dosa anak Adam asalkan mau bertaubat, kecuali dosa syirik. Namun, sayangnya, sebagian besar kita (jangan-jangan termasuk saya?) seperti ketagihan dan kecanduan maksiat. Usai taubat, kadangkala disertai tangis penyesalan, hanya dalam tempo yang cepat, kita kembali mengulangi maksiat tersebut. Selalu! Kita kembali menipu, berjudi, berzina, mabuk-mabukan, mengumpat, meninggalkan shalat, dll. Mengapa selalu demikian, ya? Apa sebenarnya yang tengah terjadi pada diri kita, jiwa kita, iman kita, hati kita, dan cinta kita kepada Allah Swt.? Buku ini mengupas tuntas segala masalah �kerancuan� (inkonsistensi/ambivalensi) psikologi iman, ibadah, taubat, dan dosa kita. Membaca buku ini, layaknya psikologi spiritual, kita tengah dihentak-hentak, diacak-acak, lantas kemudian diberi terapi pandangan hidup yang komprehensif dan holistik tentang makna kekuatan jiwa, hati, pikiran, dan cinta sebagai �abdullah di hadapan Sang Khalik. Jika selama ini kita selalu ketagihan maksiat, insya Allah, buku ini akan mengobati jiwa Anda untuk ketagihan bertaubat, bahkan dengan sebenar-benarnya taubat! Resensi Buku:
Buku Sejenis Lainnya:
Advertisement |