|
Sinopsis Buku: Salahuddin Al-Ayubi (Sultan Saladin) adalah nama yang sangat di kenal baik di dunia Timur maupun Barat. Di Timur, Saladin dikenal sebagai pemimpin kaum muslim yang merebut dan membebaskan Yerusalem dari penguasaan Kaum Frank. Di Barat, ia dikenal sebagai panglima perang yang gagah, pemberani, namun berjiwa kesatria dan pemaaf. Pada waktu Richard "lionheart" (panglima kaum frank) menderita sakit, Saladin masih menyempatkan diri untuk menengok dan membawa tabib padahal mereka berdua memimpin pasukan yang sama-sama bermusuhan.
The Book of Saladin merupakan memoar fiktif Sultan Saladin yang dituliskan oleh juru tulis sultan, seorang sejarawan Yahudi yang bernama Isaac bin Yakub (Ibnu Yakub). Ibnu Yakub menjadi juru tulis sultan atas rekomendasi dari Ibnu Maymun, seorang tabib kesultanan. Sultan sangat memerlukan seorang juru tulis yang bisa dipercaya untuk menuliskan memoar (kisah perjalanan sultan) dikarenakan sekretaris lama terlibat berbagai macam intrik sehingga sultan tidak memercayainya lagi sepenuhnya. Tariq Ali menggambarkan perjalanan Sultan Saladin di tiga kota utama kekhalifahan Islam pada waktu itu: Kairo, Damaskus, dan Yerusalem, mulai mulai dari jabatannya sebagai Gubernur Mesir, menggantikan Nurrudin sebagai sultan di Damaskus dan memimpin pasukan menuju Yerusalem. Berbeda dengan penulis-penulis lain, Tariq Ali membubuhi bumbu romantisme dan skandal dalam kisah tersebut. Diceritakan bagaimana kebiasaan Saladin waktu masih remaja, kehilangan perjakanya pada waktu muda, rasa senang sultan terhadap wanita cantik, dan selir-selir sultan yang saling bersaing satu sama lain. Cerita-cerita seputar Sultan Saladin dinarasikan secara akrab, lugas, jenaka namun juga 'nakal dan cenderung liar' oleh Tariq Ali. Kita mungkin agak 'jengah' membacanya. Namun karena novel ini hanya sebuah fiksi historis, pembaca mungkin dapat memaklumi mengingat sebagian besar kisah dan tokoh (kecuali yang memang tercantum di buku sejarah) adalah hasil imajinasi penulis. Apabila mengharapkan sebuah novel "full action" mengenai Saladin dalam memimpin pasukannya bersiap-siaplah kecewa mengingat kisah peperangan membebaskan Yerusalem hanya ada pada bagian 1/3 akhir dari novel. Namun, apabila ingin mengenal lika-liku dan sifat-sifat manusia di lingkaran kekuasaan berikut segala intriknya, novel ini cukup "pas" dimiliki. Buku ini pernah diterbikann oleh Serambi dengan judul Kitab Salahuddin Resensi Buku:
Buku Sejenis Lainnya:
Advertisement |