|
Sinopsis Buku: Membaca Kepribadian Rasulullah Saw. Seolah-seolah Kita Hidup Bersamanya
“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.†(QS. al-Ahzab [33]: 21). “Shalatlah kalian seperti kalian melihatku shalat.†(HR. Bukhari). “Agar kalian mencontoh dariku pada manasik-manasik kalian.†(HR. Muslim). “Barang siapa yang membenci sunnahku, maka ia bukan termasuk golonganku.†(HR. Bukhari-Muslim) Saya tak bisa netral saat menulis tentang nabi terakhir, yang diberi wahyu, yang Jibril diturunkan kepadanya, yang sampai ke Sidratul Mun-taha, yang memiliki syafaat yang besar, tempat yang agung, telaga, tempat terpuji, dan bendera yang dijanjikan. Saya tak bisa netral saat menulis tentang al-Ma'shum, yang di-lapangkan oleh Allah dadanya, dan diletakkan padanya pahala, dan di-tinggikan baginya sebutannya, di mana rahmat diserahkan dan nikmat diberikan: Dialah Muhammad Rasulullah Saw., utusan Tuhan semesta alam, yang diutus sebagai rahmat bagi manusia seluruhnya. Sungguh, saya tak bisa netral kala menulis tentang orang yang pa-ling istimewa, manusia paling agung, manusia paling utama, yang paling suci di seluruh alam. Referensi saya adalah daftar cinta yang terjaga dalam hati saya. Sandaran saya adalah diwan ketakjuban yang terpatri dalam ingatan. Maka, kala menulis buku ini, seolah-olah saya tengah menulis dengan seluruh saraf tubuh dan seluruh nadi jantung. Seolah-olah tinta saya adalah darah dan air mata saya sendiri…. Dr. ‘Aidh al-Qarni Resensi Buku:
Buku Sejenis Lainnya:
Advertisement |