|
Sinopsis Buku: Panduan Lengkap dan Praktis Shalat yang Mencerdaskan
�Sesungguhnya pelaku ibadah itu mengira telah menegakkan shalat (seutuhnya), padahal tidaklah dicatat baginya (oleh malaikat Raqib [pencatat amal baik]), kecuali setengah shalat, atau sepertiganya, atau seperempatnya, atau seperlimanya, sampai sepersepuluhnya.� (HR. Ahmad dan Abu Daud) Anda sering menunaikan shalat, bukan? Pagi-sore, siang-malam, bertahun-tahun, Anda sudah mengerjakannya. Jutaan kali telah Anda tundukkan badan dalam ruku� dan sujud. Jutaan kali pula telah Anda baca bermacam-macam dzikir dan doa di dalam shalat. Hanya saja, bagaimana kualitas shalat Anda? Dalam perhitungan atau perkiraan Anda sendiri, seberapa besar bagian dari shalat Anda yang dinilai baik oleh malaikat pencatat amal dan memberikan pengaruh positif pada kehidupan Anda? Anda pun pasti telah tahu besarnya manfaat shalat terhadap diri Anda sendiri. Bahkan kendati di dalam ibadah ini Anda hanya menggerakkan badan bagai robot, kegiatan ini pun sudah berguna. Sekurang-kurangnya, menyehatkan raga. Begitu pula jika Anda perlakukan shalat sebagai semacam meditasi. Sekurang-kurangnya, menyehatkan jiwa. Tetapi, shalat secara hakiki tidak sekadar bermanfaat menyehatkan jiwa-raga (fisik, emosional, dan spiritual). Tahukah Anda bahwa dengan menunaikan shalat yang berkualitas, Anda akan mencapai beragam jenis kecerdasan? Bukan hanya kecerdasan pikiran (intelegensia/IQ), tetapi sekaligus kecerdasan emosional (EQ), kecerdasan spiritual (SQ), dan kecerdasan sosial. Bagaimana semua jenis kecerdasan tersebut bisa direngkuh melalui shalat? Buku ini sangat berbeda dengan buku-buku tentang hikmah shalat yang telah beredar, karena secara metodologis buku ini fokus pada kajian bagaimana terciptanya hubungan antara shalat sebagai ibadah dengan kecerdasan manusia sebagai kekuatan pikiran dan jiwa. Di samping itu, kekuatan buku ini juga terletak pada ditampilkannya rangkaian panduan praktis guna menjalankan shalat yang mampu melejitkan semua jenis kecerdasan manusia (shalat SMART). Karena itu, buku ini sangat aplikatif, metodis, dan dapat langsung Anda terapkan untuk meningkatkan mutu shalat dan sekaligus kecerdasan Anda! Resensi Buku:
resensi oleh: indah rahmawati Judul resensi : Jadikan Shalat Anda Dengan Cerdas Judul buku : Lejitkan Semua Jenis Kecerdasan Melalui Shalat Penulis : M. Shodiq Mustika Penerbit : Diva Press Cetakan : I, Agustus 2008 Tebal : 284 halaman Peresensi : Indah Rahmawati* Manusia dan jin diciptakan oleh Allah swt di dunia, tak lain untuk beribadah kepada-Nya, sebagaimana yang telah disebutkan dalam Al-qur'an. Beribadah disini bukan berarti hanya shalat, dzikir, puasa atau lain sebagainya yang bersifat ibadah ritual. Akan tetapi, kita dapat tersenyum, berbuat baik kepada orang lain, melakukan amalan-amalan yang baik, dimana kesemuanya itujuga merupakan amalan dalam beribadah. Ibadah yang wajib dilakukan manusia setiap hari salah satunya adalah menegakkan shalat lima waktu. Perintah ini awalnya turun pada waktu nabi melakukan Isra' Mi'raj. Maka sebagai manusia, patutlah kita berterima kasih kepada nabi melalui doa-doa serta shalawat karena dengan peristiwa tersebut shalat yang wajib kita kerjakan hanya lima kali dalam sehari, yang mana awal perintah shalat dahulu sebanyak lima puluh kali sehari. Oleh karena itu, kita juga harus rajin dan sungguh-sungguh dalam menjalankannya dan jangan sampai meninggalkannya, karena ibadah tersebut merupakan ibadah yang wajib dilakukan oleh seluruh umat manusia sampai akhir hayatnya. Shalat dapat dilakukan dengan berbagai cara. Untuk orang yang masih kuat dan sehat, maka wajib baginya untuk melakukan shalat dengan berdiri. Jika tidak mampu, maka dengan duduk atau terbaring. Bahkan kita dapat melakukan shalat hanya dengan mengedipkan mata, lantaran tidak bisa bangun dari tempat tidur. Kita patut bersyukur kepada Allah karena masih diberi kekuatan untuk menjalakan ibadah shalat. Belum cukup sampai disitu saja, lalu bagaimana dengan kualitas shalat yang kita lakukan? Akankah shalat yang kita lakukan diterima 100%? Wallahua'lam bishawab. Rasulullah pernah bersabda, �sesungguhnya pelaku ibadah itu mengira telah menegakkan shalat (seutuhnya). Padahal tidaklah dicatat baginya (oleh malaikat Raqib (pencatat amal baik)) kecuali setengah shalat, sepertiganya, seperempatnya, atau seperlimanya, sampai sepersepuluhnya.� (H.R.Ahmad dan Abu Daud). Hadis tersebut dengan jelas menerangkan bahwa shalat yang dilakukan manusia sehari-hari belum tentu diterima sepenuhnya. Mungkin saja setengah atau sedikit dari aktivitas shalat itu. Maka hanya sebagian atau bahkan sedikit sekali yang dicatat baik. Lalu manakah yang termasuk baik tersebut? Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Ahmad dan Abu Daud menerangkan bahwa apabila seseorang menegakkan shalat dengan akalnya, maka shalat itu dicatat baik. Dalam buku ini, yang dimaksud shalat secara cerdas adalah shalat dengan akalnya tersebut. Jadi apabila seseorang melakukan shalat secara cerdas, maka ia telah menjalankan amal ibadah shalat dengan sesempurna-sempurnanya. Wallahua'lam bishawab. Memang manfaat shalat banyak sekali, antara lain menyehatkan raga manusia, jika dilakukan dengan benar. Apabila orang memperlakukan shalat sebagai meditasi, maka kesehatan jiwa juga akan kita peroleh. Disamping itu, shalat dapat menumbuhkan kecerdasqan pikiran (IQ), kecerdasan emosional (EQ), kecerdasan spiritual (SQ), dan kecerdasan sosial. Hal ini dibuktikan dengan ketenangan pikiran manusia setelah melakukan shalat, mendapatnya petunjuk dan hidayah dari Allah, sehingga manusia dapat menyelesaikan masalah dengan baik. Ketika melakukan shalat, hendaknya manusia mengetahui makna yang terkandung dalam setiap bacaan shalat, menghayati bacaannya, dan mengarungi secara dalam maksud dari ayat tersebut. Sebaiknya pula, kita membaca ayat-ayat yang relevan atau ayat-ayat yang mengandung nilai kasih saying setelah membaca al-fatihah pada tiap rakaat. Dengan tertanamnya ayat- ayat kasih saying tersebut, maka akan tumbuh kecerdasan dan menyikapi suatu masalah. Walhasil hati akan menjadi lapang. Pengembangan kecerdasan dengan shalat saja tidaklah cukup. Pada buku ini banyak dipaparkan pula jenis kecerdasan yang melejit, terutama melalui shalat. Dalam buku ini disertai pula cara-cara untuk melejitkan jenis-jenis kecerdasan yang dilambangkan dengan simbol. Misalnya kita ingin melejitkan kecerdasan berbahasa. Penulis buku ini melambangkannya dengan simbol AA. Untuk simbol-simbol pada tiap jenis kecerdasan lainnya, dapat anda temukan dalam buku ini. Semua jenis kecerdasan dapat direngkuh melalui shalat. Hal tersebut juga terdapat dalam buku ini. Buku yang satu ini berbeda dengan buku-buku hikmah shalat yang beredar. Fokus kajiannya meliputi bagaimana terciptanya hubungan antara shalat sebagai ibadah dengan kecerdasan manusia sebagai kekuatan pikiran dan jiwa. Disisi lain, kelebihan buku ini adalah adanya rangkaian praktis dalam menjalankan shalat, yang mampu melejitkan semua jeniskecerdasan manusia. Oleh karena itu, buku ini sangat aplikatif, metodis, dan dapat langsung diterapkan untuk meningkatkan mutu shalat sekaligus kecerdasan anda. *) Indah Rahmawati Mahasiswi Jurusan Matematika Fakultas Sains dan Teknologi UIN Malang dan aktif Pada Lembaga Kajian, Penelitian dan Pengembangan Mahasiswa (LKP2M) Malang Add your review for this book! Buku Sejenis Lainnya:
Advertisement |