|
Sinopsis Buku: Jurnalisme sastrawi (literary journalism) merupakan salah satu gaya reportase yang mengandalkan kedalaman liputan dan kekayaan berbahasa. Gaya ini berkembang pertama kali di AS pada dasawarsa 1960-an lantas kemudian merembet ke Indonesia.
Buku ini memuat delapan reportase wartawan Indonesia pilihan penyunting. Mereka yang laporannya masuk dalam buku ini adalah: Agus Sopian, Alfian Hamzah, Andreas Harsono (penyunting), Budi Setiyono (penyunting), Chik Rini, Coen Husain Pontoh, Eriyanto, dan Linda Christanti. Topik yang dibahas dalam reportase dalam buku ini adalah kekerasan di Aceh, hiruk-pikuk larangan musik Koes Bersaudara, hingga kemiskinan di Jakarta. Teaser: �Prosa terbaik dan paling orisinil yang pernah ditulis jurnalis Indonesia saat ini� - Maria Hartiningsih, wartawan harian Kompas, penerima Penghargaan Yap Thiam Hien 2003 �Gabungan antara yang terbaik dari jurnalisme dan yang terbaik dari sastra dapat menghasilkan tulisan nonfiksi yang kuat dan efektif�� - Endy Bayuni, Pemimpin Redaksi The Jakarta Post, penerima Nieman Fellowship dari Universitas Harvard 2003 � 2004 �Karya-karya ini bukan Cuma mewakili sesuatu yang baru dan menarik dalam jurnalisme di Indonesia, namun juga memnuhi penggilan mulia setiap wartawan melayani warga.� - Janet Steele, pengajar di Universitas George Washington, penulis buku Wars Within: A Story of Tempo, an independent magazine in Soeharto�s Indonesia. Resensi Buku:
Buku Sejenis Lainnya:
Advertisement |