|
Sinopsis Buku: Tersebutlah konon, Sang Maha Guru memanggil tiga ekor kera nakal dan tidak tahu aturan. �Carilah cara hidup yang lebih baik supaya kalian mencapai Nirwana. Mulai saat ini, tutuplah mata, telinga, dan mulut kalian,� kata Maha Guru kepada mereka. Namun apa yang terjadi? Tetap saja mereka tak bisa mencapai Nirwana.
Selain itu konon, jas memiliki kode etiket sehingga berkaitan erat dengan perilaku kesantunan. Bahkan pesulap, penjinak binatang sirkus, dan �draculla pun memakai jas. Jadi bukan hanya pejabat tinggi maupun anggota parlemen saja yang mengenakan pakaian resmi model ini. Buku ini semacam ajakan dan tawaran untuk pembaca dalam melihat peristiwa yang silih berganti terjadi dan berlari tunggang langgang. Dia bermaksud menawarkan sarana untuk mencerahkan, tidak dengan komitmen dan maksud melecutkan kemarahan atau gerakan turun ke jalanan, tetapi ajakan menukik ke jatidiri kemanusiaan yang universal. Juga menyampaikan ajakan untuk melihat peristiwa-peristiwa yang terjadi, yang barangkali biasa-biasa saja, tetapi dia angkat menjadi ajakan untuk memahami makna kemanusiaan dan kehidupan. Hal-hal luar biasa diperoleh dari hal-hal biasa. Peristiwa-peristiwa biasa menjadi luar biasa justru karena dia angkat menjadi persoalan kemanusiaan universal, tentang keluhuran manusia sekaligus kekerdilan manusia. Resensi Buku:
Buku Sejenis Lainnya:
![]() Advertisement |