|
Sinopsis Buku: �Cup, Jang. Pintu ini bukan pintu biasa. Pintu inilah yang memisahkan kita dengan harta curian dan uang bayaran kita. Pintu inilah yang akan membawa kita menuju kehidupan yang lebih baik. Pintu inilah...�
�Anu, Kang. Pintunya mau kitah curi juga?� �Gak, Jang. Kenapa?� �Kalau pintunya gak mau dicuri, bisa kitah lanjutkan latihannyah dan lebih membahas barang yang akan kitah curi?� kritik Ujang. �Hmm� emm� mm. Oke kalo gitu. Nah, kebetulan lo nanya. Gue mau ingetin, kita di sini mau nyolong ko...� �Kotak perhiasan?� �Kompilasi kaset dangdut koplo?� �...lor. Kita mau nyolong kolor.� Ujang dan Cuplis berpandangan. �Kok pada diem?� �Kolor yah, Kang? Sebelum sayah berpikir lebih jauh, mari kitah samakan persepsi tentang definisi kolor di sini. Apakah kolor yang Abang maksud adalah kolor yang digunakan untuk... hm... kolor?� Ujang kembali ragu. �Iya, Jang. Celana dalem.� Cuplis menoleh bingung, �Bang, di jaman milenium ini, ada sebuah pepatah yang mengatakan: naek motor ama bencong, KOLOR KOK DICOLONG?� Resensi Buku:
Buku Sejenis Lainnya:
![]() Advertisement |