|
|
Sinopsis Buku: Buku kedua tetralogi Dangdut ini, MALA, melukiskan perubahan itu tidak hanya terbatas pada masalah materi, tetapi juga rasa, kepribadian, serta tindakan-tindakan yang bersangkutan. Ternyata keadaan dapat membalikkan bukan hanya kesejahteraan, tetapi juga panutan. Hampir tak ada lagi nilai yang bisa dipegang sebagai jaminan kepastian, kecuali barangkali kegilaan. Hanya orang-orang gilalah yang bisa keluar dari pelintiran keadaan dengan tetap utuh, sebab mereka tak lagi takluk oleh pikir dan rasa.
Kisah Nora dan Mala tenggelam dalam hiruk-pikuk berbagai muslihat baik individu maupun kelompok. Seabrek peristiwa berseliweran, tumpang-tindih, kadang tak jelas ujung-pangkalnya. Banyak yang tak masuk akal dan mengambang. Hidup jadi aneh melebihi dongeng. Ditelan oleh gelombang peristiwa, Nora dan Mala lumat, riwayatnya meliuk bagai musik dangdut. "Seperti sebuah buku, bisa rusak karena waktu, tetapi isinya tetap tidak berubah, tersimpan dalam pada rasa yang akan terus tumbuh, berkembang, dan hidup walaupun orang melupakan atau ingin memusnahkannya,"ucap Muso, salah seorang pelaku tetralogi dangdut ini di halaman 332.
Resensi Buku:
Buku Lainnya oleh Putu Wijaya:
| Rp 35.000 Rp 29.750 Buku ini disusun saat Jakarta lagi musim terror bom ulah orang-orang tak bertanggung jawab. Tapi ternyat Putu Wijaya sudah mempersiapkan teror jenis ... [selengkapnya] |
Lihat semua buku yang dikarang oleh Putu Wijaya »
| Tentang Pengarang:
Putu Wijaya dilahirkan di Tabanan, Bali, 11 April 1944.
Karya-karya dramawan dan penulis cerita pendek paling produktif di Indonesia yang atas undangan Fulbright pernah mengajar di Amerika Serikat antara 1985-89 antara lain:
Telegram (1972; novel yang memenangkan hadiah Sayembara Mengarang Roman DKJ 1971),
Stasiun (1977; novel pemenang hadiah Sayembara Mengarang Roman DKJ 1971),
Dar-Der-Dor (1996),
Aus (1996),
Zigzag (1996),
Tidak (1999).
Sejumlah karyanya telah diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris, Belanda, Rusia, Perancis, Jerman, Jepang, Arab, dan Thailand. Pada tahun 1991, atas prestasi dan pencapaiannya dalam bidang kebudayaan, ia menerima Anugerah Seni dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. [ selengkapnya]
|
Buku Sejenis Lainnya:
oleh Gol A Gong
Rp 35.000 Rp 29.750 Air matamu mengerak di penggorengan tak berminyak.
Suaramu mengepul mengiris malam.
Tubuhmu berdetak berkeringat direguk ... [selengkapnya] | oleh Y. B. Mangunwijaya
Rp 69.000 Rp 58.650 [selengkapnya] | oleh Utuy Tatang Santani
Rp 29.000 Rp 24.650 Dina ieu buku dimuatkeun dua karya Utuy Tatang Sontani ngeu-naan Sang Kuriang. Dina bagian kahiji, dijudulan "Sang Kuriang", mangrupa ... [selengkapnya] | oleh Amir Hamzah
Rp 25.000 Rp 21.250 Amir Hamzah adalah penyair yang lembut. Lirik-liriknya selalu menyuarakan kesyahduan hati dengan pilihan kata yang kaya sekaligus menuntut ... [selengkapnya] |
Lihat semua buku sejenis »
Advertisement
|
|