Cari berdasarkan:



Berselimut Surban Cinta
 


Maaf, stock buku kosong atau out-of-print.


Berselimut Surban Cinta 
oleh: Irwanto al-Krienchie
> Fiksi » Romantis
> Religius » Islam » Novel

Penerbit :    Diva Press
Edisi :    Soft Cover
Tgl Penerbitan :    0000-00-00
Bahasa :    Indonesia
 
Ukuran :    0x0x0 mm
Sinopsis Buku:
�Novel religius ini merajut gemuruh cinta Lazuardi, Fitrah, dan Bening dengan sangat lembut, haru, dan anggun dalam pesona iman dan etika. Kekuatan setting etnik Kerinci (Jambi) yang sangat elok adalah keunikan lain kualitas novel ini. Membaca kisah cinta ini, kuatkanlah hati Anda untuk turut bergetar, menangis, terpesona ekspresi cinta yang amat putih.�
Taufiqurrahman al-Azizy, novelis pengarang Trilogi Makrifat Cinta & Kitab Cinta Yusuf Zulaikha.


Haruskah cinta putih ini yang bersumber dari lubuk hati menabrak harga diri, pengabdian orang tua, etika sosial, dan garis-garis agama? Lalu yang manakah yang harus dikorbankan: cinta, etika, atau agama? Tidak bisakah semua nilai suci itu berpadu dalam keikhlasan pelangi cinta abadi?

***

Kiai Syamsul Bahri menutup wajah Bening dan Fitrah dengan surban putih yang selalu dipakai Lazuardi, menyatukan mereka dalam pelukan cinta abadi, seraya berbisik: �Hai jiwa yang tenang. Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhai-Nya. Maka masuklah ke dalam jamaah hamba-hamba-Ku, masuklah ke dalam surga-Ku.� (QS. al-Fajr [89]: 27-30).

***

Mak, Mamak, Fitrah, dan Bening�

Setelah aku bermuhasabah, merenungi perjalanan hidupku, aku berusaha menjauhi ego yang selalu mengotori kebeningan hatiku dan menodai kefitrahan diriku. Memang benar pernyataan seorang Syekh, �Selama egomu menyertaimu, engkau tak akan kenal Allah.��

Mak, Mamak, Fitrah, dan Bening�

Setelah menyadari hal di atas, aku ingin 'kosong' dari sifat ego, supaya aku dapat mengapung di atas Samudera Makrifat, seperti pernyataan Syekh, �Hanya benda-benda kosong yang terapung di permukaan air. Kosongkan dirimu dari sifat-sifat kemanusiaan, maka engkau akan mengapung di Lautan Penciptaan.�

Akhirnya, ingatlah bahwa kunci menjalani kehidupan dengan damai adalah dengan modal keikhlasan dalam berbuat. Dan, ingatlah pesan Jalaluddin Rumi, �Jangan kau taruh harapanmu pada manusia, kau akan kecewa. Taruhlah harapanmu pada Tuhan, agar kau terselamatkan.�

Surat Bersampul Biru Lazuardi
(tokoh utama novel ini)




Resensi Buku:



Buku Sejenis Lainnya:
oleh Christian Simamora
Rp 80.000
Rp 64.000

AKU INGIN JADI ORANG YANG KAMU INGAT SAAT GEMBIRA,
BUKAN YANG KAMU HUBUNGI SAAT SEDANG KESEPIAN SAJA.


Dear ...  [selengkapnya]

oleh Dewi Dee Lestari
Rp 79.000
Rp 67.150

Sebuah upacara gondang mengubah segalanya bagi Alfa. Makhluk misterius yang disebut Si Jaga Portibi ...  [selengkapnya]

oleh Tere Liye
Rp 69.000
Rp 58.650
Apalah arti memiliki? 
[selengkapnya]
I Love You More
oleh Adhila Jelita (Indra Bekti)
Rp 40.000
Rp 34.000
Dapatkan Edisi Bertanda Tangan
Berlaku dari tanggal 22 September 2014


[selengkapnya]


Lihat semua buku sejenis »




Advertisement