|
Sinopsis Buku: Niccolo Machiavelli dilahirkan di Florence, Italia pada tahun 1469. Ia sempat dipecat, ditahan dan disiksa karena dituduh berkomplot melawan penguasa Medici. Karena bersikeras dirinya tak bersalah, Machiavelli lalu dibebaskan. Ia mulai menulis karya-karya, di antaranya Il Principle (The Prince), The Discourse Upon The First Ten Books of Titus Livius, The Art of War, A History of Florence, dan Le Mandragola. Dan di antara semua karyanya itu, Il Principle adalah yang paling diingat orang karena isinya dianggap melegalkan tipu muslihat, kelicikan, dusta, serta kekejaman dalam menggapai kekuasaan. Sebagai contoh, Machiavelli menulis :
�� Membunuh sahabat seperjuangan, mengkhianati teman-teman sendiri, tidak memiliki iman, tidak memiliki rasa kasihan dan tidak memiliki agama; kesemua hal ini tidak dapat digolongkan sebagai tindakan yang bermoral, namun dapat memberikan kekuatan�� �� Manusia tidak segan-segan (lebih) membela orang yang mereka takuti dibanding yang mereka cintai. Karena cinta diikat oleh rantai kewajiban � Pada saat manusia telah mendapatkan apa yang diinginkannya, rantai tersebut akan putus. (Sebaliknya) rasa takut tidak akan pernah gagal�� Tak diragukan lagi, hampir semua pemimpin di dunia pernah membaca buku Il Principle. Kabarnya, Napoleon selalu tidur dengan buku ini berada di bawah bantalnya. Begitu pula dengan Adolf Hitler, Bennito Mussolini, Lenin, dan Stalin. Michael H. Hart pun menjuluki buku ini sebagai �Buku Pedoman Para Diktator�. Resensi Buku:
IL Principle oleh: Lona Puspita I Like this book Add your review for this book!
Buku Sejenis Lainnya:
Advertisement |