|
Sinopsis Buku: >> Lukisan Hujan
Amor es mentira. [cinta itu bohong] Lengkap sudah hidup Diaz Hanafiah kini. Setelah selama ini merasa minder di antara sepupu-sepupunya yang kaya, berada, dan bagian dari socialit Jakarta , sekarang malah dikhianati oleh pacarnya sendiri, Anggia. Lalu datang Sisy. Mungil, cantik, dan masih SMA pula! Seperti siraman air dingin yang menyejukkan sekaligus mengejutkan, begitulah kehidupan sehari-hari keduanya sejak awal pertemuan mereka di tengah hujan. Diaz, si workaholic berdarah Indonesia-Meksiko yang dingin ini, tidak pernah menyangka dirinya dapat lebih menikmati hidup dengan hubungan abang-adik'-nya bersama Sisy. Namun, ia masih teringat Anggia. Terbelenggu oleh rasa kangen dan sakit hatinya yang terasa belum tuntas. Mungkinkah bisa menjadi cowok seperti yang Anggia inginkan, apabila ia dapat berlatih dan membiasakan diri berteman dengan wanitasalah satunya dengan menjadi abangnya Sisy? Tetapi, mengapa dirinya malah tidak terima saat Igo, sahabatnya sendiri, mendekati si SMA mungil ini? Terjebak dalam perasaan yang saling-silang, Diaz dan Sisy berusaha menempuh proses penjajakan dan pendewasaan di antara mereka berdua yang penuh lika-liku problema masa muda, sampai di saat keduanya harus memilih dan membuktikan... love is such unselfish thing! >> Putri Hujan & Ksatria Malam UNION SQUARE, MALAMNYA We're earlier. Finist melirik Rolex -nya, gusar. Tidak suka dengan kenyataan dimana ia datang duluan sedangkan acaranya masih sepi. Finist dan Sisy belum juga sampai tempat tujuan, restoran Italia yang ditunjuk sebagai ajang relaxing night', karena Finist memarkir Porsche 911 Carrera-nya di parking lot bawah tanah Union Square yang jalan keluar terdekatnya adalah menghadap Post Street. Jadi mereka harus menyeberang Stockton lebih dahulu. Menyadari saat ini mereka berdiri tepat di depan Fountain, Sisy mohon diri sebentar kepada Finist untuk mampir ke caf itu. Finist tidak begitu setuju, namun sanggahannya terhenti oleh dering ponsel dari Managing Director SmithsonCorp. Dari Elle von Suttonheim, tante tersayangnya yang baru berulang tahun. Semoga ini bukan karena Cartier yang kurang sesuai dengan seleramu ya, Tante, Finist melengos malas. Ternyata Elle mengabarkan dirinya telah sampai di Kuleto's bersama Heinrich. Sekarang juga, Finist. Heinrich spesial datang dari New York sore ini untuk bertemu denganmu. Dan Auntie Elle pun mencegahnya. Ia tercenung sesaat, mengapa Heinrich tiba-tiba tertarik proyek 'kacangan' seperti WorldEye.com ini. Tidak biasanya sang kakak mau membuang-buang waktu untuk daerah non-megapolitan seperti Frisco. Sungguh itu sangat aneh. Resensi Buku:
Buku Sejenis Lainnya:
Advertisement |