|
Sinopsis Buku: Apa itu perilaku menipu diri? Pikirkan analogi berikut. Seorang bayi yang sedang belajar berjalan merangkak mundur di suatu ruangan. Tak lama kemudian, ia pun mentok terhalang furnitur. Sambil menangis, dia melakukan apa yang ia pikir dapat memecahkan masalah, yaitu mendorong ke belakang lebih keras. Tentu saja masalah tak terpecahkan. Mengapa? Karena si bayi menganggap faktor luar–furnitur–yang menjadi masalah. Padahal dirinyalah sebenarnya yang menjadi masalah. Itulah sebabnya segala solusi yang ia pikirkan hanya akan memperparah masalah. Perilaku seperti ini disebut perilaku menipu diri.
The Arbinger Institute meneliti dan menyimpulkan bahwa perilaku seperti inilah yang telah merusak dan menggerogoti kepemimpinan di berbagai situasi. The Arbinger Institute menamakan situasi terjebak dalam perilaku menipu diri ini sebagai 'berada di dalam kotak'. Ketika berada di dalam kotak, kita selalu membutuhkan orang lain untuk salah, karena hanya dengan demikian kita memiliki pembenaran untuk terus menyalahkan. Kebutuhan akan pembenaran ini adalah indikator nyata bahwa kita sedang mengkhianati diri sendiri alias menipu diri. Selama kita terjebak dalam perilaku menipu diri, tidak akan ada interaksi yang mendorong timbulnya semangat perbaikan pada diri orang lain. Dengan format naratif, buku ini mengajak kita menyelami percakapan panjang antara Tom Callum, seorang manajer menengah yang baru direkrut oleh Zagrum, dengan Bud Jefferson, manajer puncak Zagrum. Menyimak percakapan mereka, kita akan sering dibuat tersentak karena merasa masalah kita tengah ditelanjangi. Tak jarang kita mendapat “aha-erlebniz†alias pencerahan tiba-tiba. Namun, di akhir kisah, kita akan mendapat pemahaman yang akan membantu kita sadar bahwa kita berada dalam masalah dan perlu segera keluar dengan prinsip-prinsip yang dirumuskan The Arbinger Institute. Leadership and Self-Deception adalah perspektif baru pemimpin dalam memandang dirinya dan orang lain! (DP) Resensi Buku:
Buku Sejenis Lainnya:
Advertisement |