|
Sinopsis Buku: Cinta tidak pernah menjadi rumusan matematika.Apapun rumusnya,di sela-selanya selalu ada misteri dan ruang hampa.Alfian Malik,kali ini mengungkapkanya dengan elok,meminjam sebuah latar etnik yang mirip sebuah selimut perca,dengan ribuan sambungan yang saling memintal dan menjerat.
Sebuah kompleksitas roman yang nikmat dibaca dan diselami telah tercipta.Potongan-potongan imajinasi terangkai dalam untaian kata dan teka-teki,membuat jantung kita berdegup setiap kali membalik halaman.Narasi Alfian Malik mengalir lancar seperti kakek yang fasih mendongeng.Inilah kelana dengan sejuta pesona.Membius tanpa irama.kenikmatan yang tidak terduga.Membuat kita tetap haus diujung cerita. Pertemuan dengan Khariza,seorang kerabat dari kesultanan Brunei,terjadi ketika mereka sama-sama tersesat dalam pemanasan sebuah reli mobil di pedalaman Sumatera (Sabang Merauke International Event Rally-SMILLER).Di sebuah tempat di pedalaman Riau,aku dan Khariza "disandera" dan menjalani ritual yang berbau mistis atas perintah Datuk Tinggi,sang penguasa desa,sampai suatu saat dibebaskan oleh pasukan TNI.Aku ke Jakarta,Khariza kembali ke Brunei. Berbagai kekuatan magis dan kejadian yang tidak masuk akal sehat menarikku kembali ke desa itu dan mempertemukanku kembali dengan Sari,seorang gadis yang penuh daya tarik luar biasa,yang kemudian menikah denganku. Hadirnya seorang bayi mungil secara tiba-tiba di rumahku,ketika Sari "menghilang" di desa lumpur,membuat suasana menjadi semakin membingungkan.Ternyata bayi itu adalah memang benar anakku,tapi bukan anak biasa.Seorang anak yang berbeda dengan manusia lainnya yang kemudian mempertemukanku kembali dengan Khariza. Aku,Tegar Patih,menamai tempat itu “Lumpur Similiar! Resensi Buku:
Buku Sejenis Lainnya:
Advertisement |