|
Sinopsis Buku: Penerima Anugerah Whiting Award 2001
Cinta sungguh tak bisa diduga. Ramchandra tak pernah menduga akan jatuh cinta kepada salah seorang murid lesnya. Bukankah ia sudah menikah selama bertahun-tahun? Bukankah ia teramat mencintai istri dan kedua orang anaknya? Di sisi lain, Goma tak pernah menduga suaminya akan berselingkuh. Tak pernah sekali pun terlintas di benaknya bahwa demi cinta, ia harus rela berbagi atap dengan kekasih suaminya. Demikian pula halnya dengan Malati. Perempuan yang terpaksa menjadi orangtua tunggal pada usia yang begitu muda ini tak pernah menyangka bahwa cinta akan membuatnya harus menghadapi situasi-situasi sulit. Pada saat masyarakat di sekitar mereka mengalami pergolakan yang hebat, ketiga tokoh ini pun mengalami pergolakan batin yang tak kalah dahsyatnya. Cinta, kesetiaan, tradisi, dan ikatan keluarga menjadi hal-hal yang mau tak mau harus mereka temukan lagi maknanya. �Sebuah kisah menyentuh tentang cinta dan ketidaksetiaan.� � San Francisco Chronicle �The Guru of Love secara efektif menautkan dikotomi cinta dan nafsu, lelaki dan perempuan, tradisi dan modernitas ke dalam jalinan cerita yang cantik.� �USA Today Samrat Upadhyay lahir dan besar di Kathmandu dan hijrah ke Amerika Serikat pada usia dua puluh satu tahun. Karyanya termuat dalam antologi The Best American Short Stories dan The Best of The Fiction Workshops. Buku pertamanya, sebuah kumpulan cerpen berjudul Arresting God in Kathmandu, diterbitkan pada 2001 dan memenangi Whiting Award pada tahun itu juga. Sekarang dia tinggal bersama istrinya di dekat Cleveland, tempat dia bekerja sebagai dosen creative writing di Baldwin Wallace College. Resensi Buku:
Buku Sejenis Lainnya:
Advertisement |