|
Sinopsis Buku: Talyda menepis belaian Gambir.Ia semakin jengkel karena suaminya tidak merasa dirinya bersalah. Ia berdiri.
"Mau menyangkal lagi. Itu yang barusan telfon si Dandung, tahu! Dia tanya soal pintu itu. Dia bilang kamu cerita sama dia!" Gambir seakan terjatuh ke dalam sumur tak berdasar. Ia tidak pernah menyangka bahwa sahabatnya yang begitu ia percaya telah sanggup mengkhianatinya. Ia telah salah menilai sahabatnya. "Saya hanya ngomong soal ketakutan saya saja. Sumpah, saya enggak cerita apa-apa. Kamu tahu, kemarin saya mendengar suara-suara dari balik pintu itu." Talyda berdiri bertolak pinggang sambil mendengarkan pengakuan Gambir, "Kamu ingat ya Gambir. Pintu itu adalah pintu yang terlarang." Ia menudingkan jari telunjuk dekat ke wajah Gambir. "Sekali kamu buka, semua yang kita telah bina selama ini akan hilang. Sekali kamu buka, hidup kita akan berakhir. Hidup KAMU akan berakhir!!!" Gambir, pematung beristrikan Talyda, perempuan cantik dan perfeksionis. Kehidupannya kini mulai diwarnai oleh berbagai kebohongan dan pengkhianatan. Ranti adalah jurnalis yang dilanda obsesi untuk mengungkap cerita tentang seorang anak korban penganiayaan orangtuanya. Ketika dua kehidupan ini saling berbentur, kebenaran-kebenaran mulai merembas ke permukaan. Akhirnya Gambir membuka pintu terlarang dan menemukan jawaban akan rahasia yang selama ini memenjarakannya. Resensi Buku:
Buku Sejenis Lainnya:
![]() Advertisement |