|
Sinopsis Buku: Manusia memang tak pernah merindukan sesuatu sebelum dia kehilangan. Dan begitulah Stevens.
Puluhan tahun lamanya dia mengabdi sebagai kepala pelayan di Darlington Hall, seluruh jiwa dan raganya didedikasikan demi profesinya. Cita-citanya menjadi seorang kepala pelayan yang sukses, yang bermartabat, yang luar biasa, telah dia raih. Dan dia bangga mencapainya. Yang tak disadari olehnya, begitu banyak hal yang telah dia korbankan, salah satunya adalah Miss Kenton, seorang gadis menawan yang begitu cerdas dan cermat. Gadis yang dulu menjadi stafnya, ternyata mencintainya. Dalam perjalanan mengelilingi pedesaan Inggris yang dilakukannya kali ini, barulah dipahami oleh Stevens, bahwa ternyata dia pun mencintainya. Namun bertahun-tahun telah berlalu sejak itu. Miss Kenton memang menulis surat kepadanya. Mereka memang akan bertemu. Tetapi akankah ada kesempatan kedua bagi Stevens? ***"Sebuah buku yang luar biasa, ajaib, dan mengharukan."--Independent "Patut dirayakan... Gambaran yang menyeluruh dan sangat meyakinkan tentang kehidupan manusia yang terurai perlahan di depan mata ini begitu berdaya cipta dan meresap, terkadang lucu, absurd, dan yang jelas sangat menyentuh."--Sunday Times "Mimpi sebuah buku: komedia tingkah laku yang secara magis mewujud dalam pembelajaran menawan tentang kepribadian, kelas, dan budaya."--New York Times Book Review KAZUO ISHIGURO lahir di Nagasaki, Jepang, di tahun 1954. Dia datang ke Inggris pada umur lima tahun. Dia adalah pengarang enam novel yang kesemuanya pernah memenangi penghargaan atau setidaknya menjadi finalis. Karya-karyanya tersebut telah diterjemahkan ke dalam lebih dari 30 bahasa. The Remains of the Day sendiri memenangi Booker Prize tahun 1989, telah menjadi International Bestseller, dan edisi bahasa Inggrisnya sendiri telah terjual lebih dari satu juta kopi. Buku ini kemudian diadaptasi menjadi film layar lebar yang memenangi beberapa penghargaan, yang dibintangi oleh Anthony Hopkins dan Emma Thompson. Ishiguro tinggal di London bersama istri dan putrinya. Resensi Buku:
Belajar tentang kesalahan dalam hidup oleh: Amang Suramang Kalau mau belajar tentang kesalahan dalam hidup, baca deh novel ini. Inti novel ini adalah sebuah "penyesalan": tentang seorang kepala pelayan keluarga ningrat, bernama Stevens, yang memberikan kepercayaan dan totalitas hidupnya pada Tuan Darlington dan berujung fatal. Lagi, dalam komitmennya mencapai keprofesionalan sebagai kepala pelayan, Stevens tidak mengejar cintanya pada seseorang yang telah membuat hidupnya lebih utuh dan dicintai. Sikap resmi yang membalut dirinya membuat Stevens membatasi dirinya pada keintiman, kebersamaan, dan pengertian. Tensi dalam novel ini -- dalam versi bahasa Inggrisnya amat terasa tetapi sayangnya versi terjemahannya kurang terasa -- makin lama kita sebagai pembaca dibawa ke situasi dimana Stevens semakin terpuruk dalam penyesalan setiap kali mengenang nostalgia hidupnya. Terutama saat dia tahu bahwa seseorang itu sangat yakin bahwa hidupnya akan jauh lebih baik bila ia menikah dengan Stevens. Novel ini ditulis oleh penulis Kazuo Ishiguro dengan teknik narasi orang pertama (klasik banget nggak sih?). Hehehe. Saya agak terbata-bata saat membaca versi terjemahan ini karena terkesan lambat dan membosankan, serta ada beberapa kosa kata yang tidak mudah dipahami dan akhirnya memutuskan untuk membaca versi aslinya baru kemudian versi terjemahannya dan barulah mengerti duduk persoalannya: mungkin karena kekakuan narasi Stevens membuat terjemahannya pun terasa dingin dan kaku sehingga lambat dan membosankan. Sesuatu yang sedikit mengganjal saja rupanya. Bukan masalah besar... Add your review for this book! Buku Sejenis Lainnya:
Advertisement |