CATEGORY

Ketika seorang perdana menteri menjadi seorang ayah, ia membawa bayi perempuannya kepada sultan. Sang sultan mendekap bayi itu di pangkuannya. Tiba-tiba pangkuan sultan itu basah. Ia menyerahkan sang bayi kembali ke ayahnya, dan berkata dengan nada menggoda, Lihatlah apa yang telah dilakukan oleh putrimu! Sekarang saya harus berganti pakaian.Sang sultan memaafkan bayi yang telah mengompol di pangkuannya itu, tetapi jika hal itu dilakukan oleh perdana menteri tersebut, sang sultan tentu saja akan memenggal kepala pria itu. Kita bagaikan bayi yang duduk di pangkuan Tuhan. Kapan pun kita membuat dosa dan kesalahan, hal tersebut bagaikan membasahi pangkuan Tuhan, dan Tuhan terus-menerus mengampuni kita. Namun, setelah kita dewasa, maka kita harus berjuang semampu kita untuk menghindari dosa dan penyelewengan.Itulah sepenggal tamsil dan petuah Syekh Muzaffer tentang salah satu tujuan buku ini: irsyd demikian judul aslinya menuntun kita menumbuhkan kedewasaan spiritual. Banyak hal diulas, dari makna syahadat, nama-nama terindah Allah, lezatnya beribadah, hingga pelbagai kewajiban sosial sehari-hari. Yang istimewa adalah kedalaman, daya sentuh, dan gaya ungkapnya. Ia tak hanya menjelaskan, menuntun, tapi juga menghibur.***"Inilah buku bagi siapa pun yang hendak mencari Sang Mahasuci di tengah banjir bandang profanisasi dan kehidupan modern yang kehilangan makna."--Seyyed Hossein Nasr"Syekh Muzaffer tak hanya guru berhati mulia, karismatik, dan sangat arif, tapi juga seorang pendongeng istimewa dengan rasa humor yang luar biasa."--Dr. Robert Frager, Profesor Psikologi pada Institute of Transpersonal Psychology , California dan penulis buku laris HATI, DIRI, & JIWA