|
Sinopsis Buku: Ditulis di tengah suasana peperangan besar Surabaya 1945, buku ini barangkali merupakan karya Tan Malaka yang paling imajinatif. Brosur ekonomi-politik yang dituturkan dalam gaya naskah drama, percakapan antara kelima tokoh yang oleh Tan Malaka dijuluki para pendakwa modern, yakni: Godam (wakil kaum buruh), Pacul (wakil kaum tani), Denmas (wakil priyayi), Toke (wakil kelas pedagang), Mr. Apal (wakil kaum intelektual)***Perjuangan Tan Malaka penting untuk dikenal oleh generasi muda. Namun bagaimana para siswa akan mengenalnya jika namanya dihilangkan pada buku yang diajarkan di sekolah? Asvi Warman Adam, sejarawan LIPITan Malaka berkeliling Jawa. Ia juga berada di Surabaya ketika terjadi pertempuran besar, dan ini memberikan inspirasi untuk menulis tiga buah brosur: Politik, Rencana Ekonomi, dan Muslihat. Peredaran brosur ini hanya terbatas sekali, oleh sebab itu tidak pernah bisa menjadi alternatif untuk menggantikan Perjuangan Kita, karya Sjahrir yang sebenarnya jauh di bawah brosur Tan Malaka. Harry A. Poeze, KITLV BelandaMencoba merumuskan kembali perjuangan kemerdekaan Indonesia dan jauh menatap ke depan. Koran AcehKita Resensi Buku:
Buku Sejenis Lainnya:
![]() Advertisement |