|
Sinopsis Buku: Dari Sa'd bin Abi Waqqas r.a. Nabi SAW berkata kepada Ali r.a ([dalam perang tabuk): "Antara aku dengan engkau laksana hubungan antara Musa dan Harun, tetapi tidak ada nabi lagi sesudahku." - Riwayat Bukhari dan Muslim serta hadis yang senada juga dengan sanad dari Mush'ab bin Sa'ad
Nabi SAW bersabda: "Jika saja ada Nabi sesudah aku, tentulah dia adalah Umar Bin Khatab." -Riwayat Tirmidzi Pertanyaannya adalah ��-> Kenapa kita tidak melihat tokoh-tokoh terbaik Islam seperti Imam Ali bin Abu Thalib serta Khalifah Umar bin Khattab menyatakan diri mereka sebagai seorang Nabi jika memang pintu kenabian atau pintu kerasulan masih terbuka setelah wafatnya Nabi Muhammad ? "Tidak akan terjadi hari kiamat hingga kabilah-kabilah dari umatku mengikuti orang-orang Musyrik dan hingga mereka menyembah berhala-hala dari batu. Sesungguhnya, di tengah-tengah umatku akan muncul para pembohong besar, dan semuanya mengaku-ngaku sebagai nabi; padahal aku adalah penutup para nabi, tidak ada nabi setelahku." -Riwayat at-Tirmidzi dengan hadis-hadis senada diriwayatkan juga oleh Abu Daud dan Ahmad Bila memang makna Khotaman Nabiyyin tidak seperti yang dipahami oleh Rasulullah SAW dan bila memang makna kewahyuan dalam korelasi kenabian tetap ada sampai kapanpun, kenapa kita tidak menemui pengakuan tersebut dari kalangan para keluarga Nabi yang suci (ahli baitnya) ? atau dari para sahabat terdekatnya ? atau dari kalangan Tabi' dan Tabi'in ? bukankah seharusnya bila memang pintu kenabian itu tetap terbuka, maka Umar dan Ali-lah orang pertama yang patut menyandang pangkat tersebut sesuai sabda dari Nabi SAW sendiri ? Jika memang katakanlah Mirza Ghulam Ahmad, Ahmad Musaddiq, Ahmad Mukti merupakan sosok nabi-nabi baru dijaman modern ini, maka dimana nabi-nabi pada periode sebelum ini ? dimana para nabi baru setelah Muhammad pada waktu penjajahan Belanda dan Jepang di Indonesia ? atau pada waktu Order Baru di Indonesia berkuasa ? atau pada waktu perang salib meletus ? Benarkah Isa al-Masih masih hidup sampai hari ini ? ataukah Isa al-Masih justru sudah wafat dan hadis-hadis yang bercerita mengenainya bersifat alegoris dan mengandung pengertian persamaan penyifatan orang yang akan datang diakhir jaman dengan sifat-sifat Isa al-Masih ? Syaikh al-Bani termasuk satu diantara sejumlah ulama Ahlussunnah yang menolak memahami hadis-hadis seputar turunnya Nabi 'Isa al-Masih dan kedatangan al-Masih Dajjal secara metaforis, beliau dalam salah satu tulisannya mengecam orang-orang yang melakukannya sebagai orang yang sesat dan menyamakan posisi mereka kedalam kelompok Muktazilah dan musyabbihah yang mana pada masanya kelompok tersebut menjunjung tinggi akal dan berbagai bentuk penyifatan didalam memahami agama Islam, sebaliknya Penulis buku "Rekonstruksi Sejarah Isa al-Masih", Armansyah, dengan didukung oleh banyak data-data penunjang (literatur) baik dari Islam atau diluar Islam menyatakan bahwa Nabi Isa al-Masih sudah wafat dan tidak akan datang lagi diakhir jaman, ini dituangkannya secara detil dan ilmiah pada bukunya yang berjudul "Rekonstruksi Sejarah Isa al-Masih" serta dilanjutkan secara lebih komprehensif pada buku "Jejak Nabi Palsu". Apa makna Syubbihalahum alias penyamaran Isa al-Masih dalam ayat 157 surah an-Nisaa dikitab suci al-Qur'an ? Apa pula hubungannya dengan keberadaan para Mujaddid ? "Sesungguhnya Allah mengutus bagi umat ini di penghujung setiap seratus tahun seseorang yang mentajdid (memperbaharui) agama umat ini." - Riwayat Abu Daud dari Abu Hurairah Tugas mujaddid bukan merubah apalagi membatalkan hukum¬hukum dan ketetapan al-Qur'an. Mujaddid adalah intelektual muslim yang akan memberikan penyegaran pemahaman atas sejumlah ayat¬ayat al-Qur'an secara lebih baik dan lebih aktual dengan mengacu pada peradaban yang ada disetiap jamannya. Jumlah mujaddid yang Allah tampilkan dalam setiap jaman bisa jadi hanya satu, namun bisa pula berbilang demikian menurut Al-Hafizh Ibnu Hajar Al-'Asqalani. Sesungguhnya Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa dari kamu, hai ahlul bait dan membersihkan kamu sebersih¬bersihnya. -Qs. 33 al-Ahzab :33 Apa kaitan ayat ini dengan kedatangan Imam al-Mahdi ? Siapa sesungguhnya Imam al-Mahdi tersebut ? benarkah beliau Imam ke-12 sebagaimana dipercayai oleh kaum Syi'ah ? benarkah Imam Mahdi saat ini masih ghaib dalam artian sudah ada tapi tidak ditampakkan ? ataukah beliau justru belum dilahirkan ? Dapatkan jawabnya hanya dibuku "Jejak Nabi Palsu : Dari Mirza Ghulam Ahmad, Lia Aminuddin hingga Ahmad Musaddiq" Resensi Buku:
Buku Sejenis Lainnya:
Advertisement |