|
Sinopsis Buku: Awalnya, Amien Rais dan kelompok Tarbiyah seiring sejalan dalam melawan kediktatoran Orde Baru. Oleh kelompok Tarbiyah, Amien bahkan sempat direkomendasikan menjadi pemimpin negeri ini asalkan membawa gerbong parpol berasas Islam. Faktanya, Amien memilih platform parpol nasionalis dan membentuk PAN. Kelompok Tarbiyah pun lantas mendeklarasikan Partai Keadilan sebagai parpol yang berasas Islam dan menyandang identitas partai dakwah, berbeda dengan Amien.Bila embrio gerakan Islam politik ala komunitas Tarbiyah pernah bersanding selaras dengan kepeloporan Amien Rais dalam gerakan reformasi tahun 1998, mengapa kini Muhammadiyah memandang Tarbiyah dan PKS dengan kacamata negatif? Cara pandang negatif ini menyulut berbagai tanda tanya di khalayak luas. Muhammadiyah telah berjasa besar terhadap bangsa ini dengan amal usahanya, dan PKS pun telah berhasil membangun dunia perpolitikan Indonesia menjadi lebih sehat. Karena sama-sama bermuara pada gerakan dakwah Islam dan sama-sama telah memberi arti bagi bangsa, gesekan ini menjadi pertaruhan citra bagi masa depan dakwah.Buku ini memberikan sudut pandang baru dalam membedah gesekan Muhammadiyah dan PKS. Akankah dua basis massa potensial tersebut dapat kembali bersinergi di medan dakwah? Resensi Buku:
Buku Sejenis Lainnya:
![]() Advertisement |